PerempuanTunga Rungu Ditemukan Tewas Dengan Perut Terbelah

oleh

Pembunuhan sadis dengan korban Suran (32) terjadi di kecamatan terujung kabupaten Sintang, tepatnya di dusun Besurat desa Nanga Ambalau kecamatan Ambalau. <p style="text-align: justify;">Suran, gadis tunga rungu yang menghilang sejak Minggu (9/9/2012) lalu ditemukan 3 hari kemudian dalam kondisi tewas dan sangat mengenaskan. Mayatnya ditemukan dalam kondisi tengkurap di perhuluan sungai yang melintasi desa tersebut. Tidak hanya itu, kondisi tubuh Suran sudah tidak utuh lagi. <br /><br />Bagian perut Suran terbelah nyaris sampai ke kemaluan dan isi perutnya tak ada lagi.<br />Seperti dituturkan oleh Kapolsek kecamatan Ambalau Ipda Rasim bahwa sebelumnya warga menemukan sesosok bayi yang diduga berumur sekitar 5bulan mengapung di sungai. <br /><br />Kuat dugaan bayi tersebut adalah bayi Suran. Namun warga heran, lantaran Suran tidak mempunyai suami atau belum menikah. Tak urung kematian Suran yang sangat misterius dan mengenaskan ini membuat warga Nanga Ambalau menjadi ketakutan. <br /><br />Hingga saat ini warga masih merasa ketakutan untuk melakukan aktivitasnya.Bayangan pembunuh sadis yang masih berkeliaran membuat warga was-was untuk untuk leluar rumah.<br /><br />“Kami belum berani menyimpulkan apakah kasus ini murni pembunuhan atau tidak. Kita masih terus melakukan pendalaman,”ungkap Kapolsek Ambalau Ipda Rasim saat dikonfirmasi melalui ponselnya.<br />Namun begitu menurutnya pihaknya telah melakukan gelar perkara di Polres Sintang dan sudah ada 10 orang saksi yang dimintai keterangan. Namun dari  ke sepuluh saksi tersebut belum satupun mengarah sebagai tersangka. <br /><br />Ia pun berharap agar masyarakat yang ada di Nanga Ambalau untuk melakukan aktifitas seperti bisa, karena pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. “Kami berharap kepala desa terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, karena disana masyarakat masih merasa ketakutan untuk beraktifitas, untuk mengantar anaknya kesekolah saja masih was-was,” terang Rasim.<br /><br />Kinerja kepolisian Sintang dalam kasus kematian Suran pun menuai kritik dan keluarga korban. Mengingat hingga sebulan setelah kejadian, pihak kepolisian belum juga menemukan titik terang siapa pelaku pembunuhan sadis anggota keluarga mereka.<br /><br />“Kami atas nama keluarga korban sangat mengharapkan kasus ini segera terungkap. Kami minta kepolisian resort Sintang serius,” ujar Joung Pasuh, Paman Korban kepada wartawan.<br /><br />Pihak keluarga menduga kuat Suran sengaja dibunuh. Hal itu terlihat dari luka robek di perut hingga ke kemaluan yang menandakan dibelah. Joung Pasuh menilai polisi sangat lamban dalam menangani kasus tersebut.  Ia juga membenarkan bahwa masyarakat yang ada di nanga Ambalau merasa sangat takut untuk melakukan aktifitas sehari-hari di luar rumah. Ia meyakini hal itu akan berdampak pada perekonomian.<br /><br />Hal yang sama juga diungkapkan oleh Keneng salah seorang warga Ambalau yang ikut mendampingi keluarga korban saat memberikan informasi kepada wartawan. Mewakili masyarakat dusun Besurat Nanga Ambalau  ia juga sangat berharap polisi bisa lebih maksimal dan bekerja cepat untuk mengungkap pelaku pembunuhan tersebut. <br /><br />“Jangan membeda-bedakan antara orang yang kaya dan orang miskin,”ujarnya. Dituturkan Jaoung Pasuh, sebelumnya pada hari Minggu (9/9/2012) sebulan lalu Suran (32) warga dusun Besurat  pergi meninggalkan rumah pada sekitar pukul 07.00 pagi. Tidak di ketahui secara persis kemana gadis tunga rungu tersebut  pergi. <br /><br />Namun Suran tak kunjung kembali dan menyebabkan keluarganya cemas. Usaha pencarianpun sudah dilakukan, namun Suran tidak juga ditemukan. Selang empat hari kemudian, tepatnya pada Kamis  (13/9/2012) warga Dusun Besurat digegerkan dengan ditemukannya sesosok mayat bayi yang diduga berumur sekitar 5  bulan terapung di sungai. Tak lama kemudian, diperhuluan sungai tak jauh dari posisi mayat bayi ditemukan warga<br />juga menemukan mayat perempuan dalam keadaan telungkup.<br /> <br />Seteah dibalik posisinya, dipastikan itu adalah mayat Suran dan kondisi mayat sudah tidak utuh lagi. Bagian perut suran robek hingga nyaris ke kemaluan. Karena itu hingga kini keluarga korban sangat berharap kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas jasad yang diduga dibunuh tersebut.<br />“Kami sudah sering mempertanyakan hal ini kepolisi, tapi jawabanya selalu masih dalam proses penyidikan,” tukas Joung Pasuh.<strong> (ast)</strong></p>