Dukung UKM Pontianak Siap Masuki Pasar Digital , JNE Pontianak Hadirkan Goll..aborasi Bisnis Online

oleh
oleh

PONTIANAK, KN – Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemudahan bertransaksi digital, saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 196,7 juta pengguna. Oleh karenanya para pelaku UKM khususnya di Pontianak dituntut untuk melek digital dan mampu memanfaatkan internet sebagai sarana penjualan.

Melihat urgensi ini, JNE sebagai mitra UKM Pontianak mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Pontianak. Melalui webinar ini diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Pontianak mampu berkembang dan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global.

Dihadiri lebih dari 180 pegiat UKM, bincang virtual ini dibuka Darmawan selaku Branch Manager JNE Pontianak. Pihaknya berharap webinar ini mampu meningkatkan penjualan produk UKM ke kancah internasional dan membuka peluang usaha.

Darmawan kemudian mengungkap kaitannya dengan mendukung UKM, JNE baru saja meluncurkan marketplace bernama Kayongku.

“Minggu lalu kami luncurkan di Ketapang kerjasama dengan stakeholder daerah dari Poltek, HIKMI, dan perbankan. Kami berkolaborasi membentuk aplikasi marketplace yang bernama Kayongku sebagai wadah membantu UKM di Ketapang,” kata Darmawan.

Dengan adanya marketplace tersebut Darmawan berharap UKM di Kalimantan Barat mampu naik kelas dan merambah pasar yang lebih luas.

Selain Kayongku, JNE juga menghadirkan marketplace bernama PESONA bagi pegiat UKM di seluruh Indonesia.

“Pesanan Oleh-Oleh Nasional (PESONA) hadir bagi UKM Pontianak dan seluruh Indonesia. Bagi UKM Pontianak yang ingin dipromosikan bisa langsung ke kantor kami, produk dari teman-teman bisa dimasukkan ke web-nya Pesona Nusantara, ini marketplace nasional. Tidak hanya makanan dan minuman, kerajinan tangan juga bisa kita bantu pasarkan. Ini produk JNE untuk membantu UKM pasarkan produk” ujar Darmawan.

Darmawan mengungkap kesiapan JNE Pontianak dalam mendukung dan memberikan solusi bagi UKM selain menghadirkan promo berkala, JNE Pontianak juga secara aktif merangkul UKM dengan beragam program seperti apresiasi keanggotaan JLC (JNE Loyalty Card), workshop, dan pelatihan gratis seperti JNE Goll..Aborasi Bisnis Online.

Kaitannya dengan digitalisasi, saat ini para pegiat UKM berlomba-lomba memasarkan produknya secara online dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Hal ini disampaikan oleh Rio Pratama selaku Founder dan Owner Ryou Pastries.

“Alhamdulillah saya cetuskan dari awal secara online, gencarnya di marketplace. Kami mengamati COVID kemarin banyak masyarakat yang gajinya tidak dibayar penuh tapi masih ingin jajan, mereka bisa pakai layanan Paylater yang disediakan marketplace, itu tidak masalah buat saya,” tukas Darmawan.

Merintis bisnis kulinernya sejak 2018 silam, Darmawan telah menginisiasi penggunaan Instagram dan Facebook Ads sebagai upaya memperluas pasar. Upayanya tersebut membuahkan hasil hingga saat ini Ryou Pastries memiliki lebih dari 27.000 pengikut di sosial media. Hal ini tak luput dari ketekunannya menjaga kualitas produk dan layanan.

Tak seperti Darmawan yang memulai usahanya secara online, Limin selaku Founder & Owner Aming Coffee harus bertransformasi dan beradaptasi dengan kanal digital. Sejak 2002, Limin membangun Aming Coffee dengan toko offline di Pontianak meneruskan usaha orang tuanya.

“Buka warung kopi pertama di jalan Haji Abbas tahun 2002. Dari situ kita mulai semuanya masih serba tradisional, saat itu sudah berfikir memulai merek sendiri. Jadi warung kopi pakai nama saya, Warung Kopi Aming. Supaya lebih keren, kami buat Aming Coffee.”, buka Limin mengisahkan kilas balik bisnisnya.

Berangkat dari menjajakan kopi bubuk di pasar tradisional Pontianak, saat ini Aming Coffee mampu merambah pasar nasional yang mencakup 16 cabang di Pontianak, Sintang, Mempawah, Sanggau, Singkawang, Jakarta, Tangerang, Jateng, dan Yogyakarta.

Kesuksesan Limin membangun belasan cabang ini tak lepas dari upaya digitalisasi yang dilaluinya, baik melalui marketplace dan membangun jaringan reseller di seluruh Indonesia. Bagi Limin, reseller mempermudah pemasaran produknya agar diketahui khalayak luas.

Salah satu aspek penting dalam membangun merek di kanal digital adalah adanya diferensiasi, apa yang membedakan suatu merek dengan merek lainnya agar berkesan di hati pelanggan. Hal ini tercermin pada prinsip Limin yang tak ingin melepas nilai tradisional yang ditanamkan keluarganya untuk Aming Coffee.

Nilai tradisional ini menjadi diferensiasi Aming Coffee di tengah kompetitifnya penjualan kopi di Indonesia.

“Produksi kita memadukan tradisional dengan modern, aspek tradisionalnya kami masih menggunakan bahan bakar kayu, ini kita kombinasikan dengan cara modern untuk menghasilkan cita rasa yang khas dan rasanya sudah cukup diterima oleh warga Kalimantan Barat.”, tutup Limin.

Sebagai informasi, Pontianak merupakan kota ke-56 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Tanjungpinang.

Gelaran webinar ini turut hadir dalam rangka memperingati hari jadi kota Pontianak yang ke-250 pada 23 Oktober 2021. Setelah Kota Pontianak, gelaran roadshow ini akan kembali hadir di Kota Makassar pada 09 November 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate. (*)