Luas perkebunan lada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berdasarkan data dinas perkebunan setempat hingga 2010 mencapai 13.036 hektare, sedangkan produksinya mencapai 9.645 ton lada kering. <p style="text-align: justify;">"Jika dibanding dengan luasan dan produksi sebelum 1982, maka perkebunan lada yang ada saat ini jauh lebih sedikit, tapi jika dilihat mulai 2001, maka terjadi peningkatan," kata Kepala Duinas Perkebunan Kaltim M Nurdin di Samarinda, Jumat. <br /><br />Dia melanjutkan, lada di Kaltim merupakan komoditas tradisional yang sudah cukup lama dikenal dan dikembangkan masyarakat mulai dari wilayah utara, tengah hingga wilayah selatan Kaltim. <br /><br />Puluhan tahun lalu, kata dia, lada merupakan salah satu komoditas ekspor daerah yang cukup penting, apalagi saat itu lada Kaltim dikenal dengan mutu lada putih Samarinda. <br /><br />Setelah harga lada jatuh di pasaran dunia sampai pada titik terendah, kemudian disusul bencana kebakaran lahan, serta kemarau panjang di Kaltim pada 1982 sehingga mengakibatkan produksi lada menurun, katanya. <br /><br />Sejak saat itu, Kaltim tidak lagi tercatat sebagai pengekspor lada ke berbagai negara belahan dunia, padahal sebelumnya sangat terkenal. <br /><br />Untuk membangkitkan kembali perkebunan lada, lanjutnya, dalam beberapa tahun ini petanaman lada rakyat mulai diintensifkan, apalagi dipicu adanya kenaikan harga lada cukup signifikan di pasaran dunia. <br /><br />"Tentu kenaikan harga lada ini akan mampu memotivasi pekebun lada di Kaltim untuk lebih meningkatkan produktivitasnya," katanya. <br /><br />Bahkan saat ini areal tanaman lada terus berkembang, misalnya di Kabupaten Kutai Kartanegara yang meliputi Kecamatan Samboja, Muara Jawa dan Kecamatan Loa Janan. <br /><br />Kemudian di Sangatta- Kutai Timur, Sepaku- Kabupaten Penajam Paser Utara, Talisayan- Kabupaten Berau, Kecamatan Malinau dan Mentaran di Kabupaten Malinau, Kecamatan Lumbis, Sebatik dan Sembakung di Kabupaten Nunukan, serta Kecamatan Samarinda Utara-Kota Samarinda. <br /><br />Luas areal lada rakyat di Kaltim pada 2010 tercatat 13.063 hektare dengan hasil produksi 9.645 ton. Produksi lada tersebut seluruhnya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan ekspor. <br /><br />Perkembangan data statistik, produksi, produktivitas maupun tenaga kerja perkebunan Kaltim komoditas lada 2000-2010 terus mengalami peningkatan. Walaupun sempat mengalami penurunan luas areal tanaman dan produksi, serta jumlah tenaga kerja perkebunan lada. <br /><br />"Pada 2001 kebun lada Kaltim hanya 10.788 hektare dengan produksi 5.873,50 ton, serta mampu mempekerjakan sebanyak 9.262 orang. Namun pada 2010 luas kebun lada menjadi 13 ribu hektare lebih, berarti terjadi peningkatan," kata Nurdin. <strong>(das/ant)</strong></p>
