Sales Area ManaGer Pertamina Kalimantan Barat, Ibnu Chouldum meminta masyarakat untuk menghemat pemakaian bahan bakar minyak (BBM) karena pasokan yang masih terbatas. <p style="text-align: justify;">"Selama kapal yang tenggelam di alur Sungai Kapuas belum dievakuasi, masyarakat irit-irit pakai BBM," kata Ibnu Chouldum di Pontianak, Jumat (25/02/2011). <br /><br />Menurut dia, biasanya Pertamina mendapat pasokan dari kapal tanker dengan kapasitas 3.500 KL. <br /><br />Namun, lanjut dia, karena tenggelamnya KLM Rahmatia Sentosa, kapasitas kapal yang masuk jadi terbatas. <br /><br />Ia menambahkan, Pertamina menggunakan kapal ukuran kecil untuk membawa BBM ke Depot Siantan Pontianak dengan kapasitas dibawah 3.500 KL. <br /><br />"Sekarang, baru masuk 2.500 KL, cukup untuk tiga hari. Nanti akan masuk lagi 1.000 KL," kata dia. <br /><br />Ia menegaskan, stok BBM di Kalbar tetap dijaga aman selama lima hari. <br /><br />Ia juga harus memperhatikan ketersediaan stok di wilayah pehuluan karena mengandalkan pasokan dari Depot Siantan. <br /><br />Pasokan ke Ketapang juga sempat dikurangi 50 persen karena untuk memenuhi kebutuhan di Pontianak. <br /><br />Ia mengakui, dua hari lalu sempat mengurangi suplai ke SPBU karena khawatir kapal tidak bisa masuk. <br /><br />Ia melanjutkan, kebijakan pembatasan pembelian premium tetap dilakukan. Untuk sepeda motor, tetap dibatasi maksimal Rp20 ribu. Sedangkan mobil maksimal Rp100 ribu. <strong>(phs/Ant)</strong></p>