Pertamina Pilih Exxon Kembangkan Natuna

oleh

PT Pertamina (Persero) memilih perusahaan migas multinasional asal AS, ExxonMobil sebagai salah satu mitra mengembangkan lapangan gas Natuna D Alpha di Kepulauan Riau. <p style="text-align: justify;">Pertamina dan Exxon menandatangani pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HoA) pengembangan blok yang kini berganti nama menjadi East Natuna di Jakarta, Jumat (03/12/2010) dengan disaksikan Menteri ESDM Darwin Saleh.<br /><br />Darwin mengatakan, Exxon merupakan salah satu mitra terpilih dalam seleksi yang dilakukan Pertamina.<br /><br />"Masih ada kemungkinan mitra Pertamina bertambah sesuai proses `short list` yang berlangsung," katanya.<br /><br />Menurut dia, perubahan nama Natuna D Alpha menjadi East Natuna akan disertai kontrak baru yang lebih konstektual.<br /><br />"Dulu dikenal Natuna D Alpha, sekarang East Natuna," katanya.<br /><br />Setelah HoA, ia menambahkan, kedua belah pihak akan membahas lebih detail termasuk sisi komersialnya.<br /><br />Darwin juga mengatakan, pemerintah akan mengutamakan produksi gas Natuna buat memenuhi kebutuhan domestik dengan mempertimbangkan keekonomian.<br /><br />"Ini menyangkut investasi besar dan teknologi tinggi," ujarnya.<br /><br />Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo menambahkan, perubahan nama dikarenakan kontrak Natuna D Alpha sudah berakhir. "Sekarang, kita lihat tempatnya (di Natuna Timur)," katanya.<br /><br />Vice President Asia Pacific Middle East Exxon Mobil Exploration Mike Cousins mengatakan, penandatanganan HoA merupakan tahapan menuju komersialiasi migas di Natuna.<br /><br />"Kami menantikan negosiasi dan kerja sama dengan Pertamina dan pemerintah untuk memaksimalkan pengembangan Natuna," katanya.<br /><br />Menurut dia, pihaknya berharap dalam enam bulan ke depan, sudah ditandatangani kontrak kerja sama dengan Pertamina.<br /><br />Cousins juga mengatakan, cadangan Natuna sebenarnya mencapai 200 triliun kaki kubik. Namun, kemungkinan gas yang bisa diproduksi hanya 45 triliun kaki kubik karena 70 persen kandungannya berupa karbon dioksida (C02).<br /><br />Pemerintah secara resmi menunjuk Pertamina sebagai pengelola Blok Natuna D Alpha melalui Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tertanggal 2 Juni 2008 tentang Status Gas Natuna D Alpha.<br /><br />Selanjutnya, Pertamina melakukan seleksi mitra pengembangan Natuna. Pertamina memerlukan mitra karena pengembangan Natuna perlu teknologi tinggi dan dana besar.<br /><br />Kandungan gas yang diketahui 70 persen berupa CO2 memerlukan teknologi canggih memisahkan dan menyimpan gas tersebut. Investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 52 miliar dolar AS.<br /><br />Berdasarkan kajian Wood MacKenzie Ltd, konsultan yang berbasis di Edinburgh, Skotlandia, yang ditunjuk Pertamina, ada delapan perusahaan migas multinasional yang cocok menjadi calon mitra Pertamina di Blok Natuna.<br /><br />Kedelapan perusahaan itu adalah ExxonMobil Corporation, Royal Dutch Shell Plc, Total SA, Chevron Corp, StatOil, China National Petroleum Corp (CNPC), Petroliam Nasional Berhad (Petronas), dan Eni SpA.<br /><br />Namun kemudian, CNPC menyatakan mundur dan selanjutnya "short list" mengerucut menjadi lima perusahaan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>