Kepala Terminal bahan bakar minyak PT Pertamina Wilayah Kalimantan Barat di Pontianak, Yeheskiel menyatakan, stok BBM di provinsi itu dalam kategori aman menjelang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pada 1 April 2012. <p style="text-align: justify;">"Stok BBM untuk premium dan solar aman hingga dua minggu ke depan, stok tersebut belum ditambah pasokan yang setiap hari datang dari Dermaga Pertamina Tanjung Uban ke Terminal BBM Pontianak," kata Yeheskiel, Rabu.<br /><br />Ia mengimbau, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik dengan memborong BBM jenis premium maupun solar bersubsidi karena stok dalam kategori aman.<br /><br />"Kapal selalu datang bergantian membawa pasokan BBM ke Kalbar," ungkapnya.<br /><br />Data Terminal BBM Pontianak, mencatat saat ini stok BBM jenis premium sebanyak 7.000 kilo liter, solar sebanyak 11 ribu kilo liter.<br /><br />"Hari ini akan datang lagi pasokan premium sebanyak 3.500 kilo liter dari Dermaga Pertamina Plaju," ujarnya.<br /><br />Sebelumnya, Sales Representative PT Pertamina Wilayah V Kalbar, John Haidir menyatakan, kebutuhan premium bersubsidi untuk Kota Pontianak sekitar 250 kilo liter per hari, kemudian untuk solar bersubsidi sekitar 120 kilo liter per hari.<br /><br />Sementara, untuk kebutuhan rata-rata untuk premium di Kalbar sekitar 1.374 kilo liter per hari. Sedangkan solar baik subsidi maupun non subsidi sebanyak 1.921 kilo liter per hari.<br /><br />Menurut dia, untuk distribusi, Pertamina tidak lagi mempunyai kewenangan kalau setelah dari SPBU. "Kami siap mendukung secara hukum kalau memang terjadi penyalahgunaan dalam penyaluran BBM bersubsidi," ujarnya.<br /><br />Data Pertamina Kalbar, jumlah SPBU di provinsi itu sekitar 81 unit dan 21 unit SPBU diantaranya berada di Kota Pontianak. <strong>(phs/Ant)</strong></p>