Perubahan Iklim Global 2010, Gagal Panen Madu di TNDS

oleh
oleh

Perubahan iklim global dan dibukanya kawasan penyangga sekitar Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) untuk investasi perkebunan kelapa sawit berdampak pada musim panen madu yang berubah. <p style="text-align: justify;">“Tahun 2010 lalu madu yang jadi salah satu andalan masyarakat sekitar TNDS gagal panen, padahal tahun sebelumnya produksi madu organik dari TNDS bisa mencapai 17 ton,” kata HM Soewignyo, Kepala Balai TNDS beberapa hari lalu.<br /><br />Menurutnya, gagal panen madu tahun lalu itu lebih disebabkan karena terlalu banyak hujan dan angin sehingga bunga-bunga sebagai pakan lebah untuk pollen dan nektar tidak cukup.<br /><br />“Bahkan tidak ada karena bunga banyak yang tidak jadi,” ujarnya.<br /><br />Biasanya dikawasan TNDS, setiap tahun lebah datang pada bulan Desember dan musim panen antara Februari-Maret.<br /><br />Meskipun lahan diluar kawasan TNDS berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) namun pelepasan areal untuk investasi perkebunan kelapa sawit sedikit banyak berpengaruh pada kondisi danau dimana pada musim penghujan, tinggi muka air danau akan lebih tinggi dari sebelumnya, bahkan berdampak pada banjir besar seperti yang terjadi tahun lalu.<br /><br />“Kalau kemarau, air akan jauh surutnya, sekarang saja surut air danau sudah mencapai 7,4 meter, sementara kedalaman maksimal bisa sampai 12 meter,” imbuhnya.<br /><br />Dilihat dari kinerja, ia mengatakan semua kegiatan di TNDS bisa terlaksana dengan baik, apalagi saat ini ada 32 Non Governance Organizations (NGO) yang turut membantu Balai TNDS membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.<br /><br />“Hasil audit kinerja TN se Indonesia, kebetulan TNDS dapat penilaian nomor satu terbaik kinerja, dan hasil ini karena dukungan semua pihak termasuk rekan-rekan NGO,” kata dia.<br /><br />Rangga, salah seorang Aktivis Yayasan Titian yang memiliki site program di TNDS mengatakan dari hasil pemantauan satwa di dalam kawasan TNDS, perburuan masih ada meskipun volumenya kecil.<br /><br />“Kami pernah melakukan survey untuk kura-kura air tawar atau dikenal labi-labi, ketika kemarau datang, perburuan meningkat dan informasinya hasil buruan itu dijual ke negara tetangga Malaysia,” ucapnya. <strong>(phs)</strong></p>