Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Tengah, Krisnayadi Toedan, menyatakan perubahan nama Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat lebih efektif untuk menerapkan karakter yang saat ini gencar dilakukan. <p style="text-align: justify;">"Dengan kembali masuknya kebudayaan dalam pendidikan, maka sangat tepat jika dihubungkan antara kebudayaan dan karakter bangsa, apalagi sekarang lagi ramai-ramainya kembali digencarkan untuk bisa dilakukan pembelajaran di sekolah," kata Krisnayadi di Palangka Raya, Minggu.<br /><br />Ia menilai, selama ini ada yang hilang dari pendidikan siswa di sekolah karena kebudayaan tidak diberikan dan diajarkan sejak dini, sehingga tidak ada rasa bangga terhadap kebudayaan sendiri.<br /><br />Sewaktu kebudayaan masuk ke dalam Dinas Pariwisata ia juga menilai, tidak berjalan optimal karena hanya bersifat temporer, yang ditampilkan jika ada pameran atau misi kebudayaan, tanpa diajarkan di sekolah.<br /><br />"Jadi tepat kebudayaan dikembalikan ke induknya dan dimasukkan ke kurikulum sekolah lagi, karena sangat penting untuk menjaga warisan dan melestarikan budaya kita," ujar Krisnayadi.<br /><br />Ia juga mengaku prihatin, dengan maraknya akhir-akhir ini, generasi muda lebih banyak mengidolakan sosok artis dan kesenian dari negara lain, ketimbang dari negara sendiri, yang menurutnya lantaran sudah mulainya luntur rasa nasionalisme.<br /><br />"Ini semua akibat kurangnya diajarkan seni dan budaya yang kita miliki, sehingga banyak anak yang berkiblat kepada Korea, padahal banyak negara lain kagum kepada kebudayaan kita, kenapa kita justru tidak bangga," tegasnya.<br /><br />Namun ia yakin dengan kembali dimasukkan kebudayaan di sekolah, apalagi nantinya akan ada kurikulum khusus yang membahas materi tersebut, kecintaan terhadap tanah air di kalangan generasi muda dapat bangkit lagi.<br /><br />"Karena pintar saja tidak cukup, kalau memang pendidikan karakternya ditinggalkan akan menjadi percuma," ujarnya.<br /><br />Disisi lain ia memberi apresiasi karena Batik sudah mulai digemari kalangan muda, lantaran desain dan model dari baju khas Indonesia tersebut dibuat sesuai dengan perkembangan busana yang mengikuti tren.<br /><br />Dengan berubahnya Kemdiknas menjadi Kemdikbud, ia mengajak semua lembaga dan pihak yang terkait dengan pendidikan agar dapat mengawal bersama-sama kebudayaan masuk lagi ke dalam kurikulum sekolah, sehingga diharapkan siswa dapat lebih mencintai budaya negara sendiri bukannya budaya orang lain. <strong>(das/ant)</strong></p>