Pemerintah terus melakukan langkah intensif untuk pembentukan perusahaan gabungan sektor perkebunan dengan sasaran dapat terealisasi akhir tahun 2011. <p style="text-align: justify;">"Kami dari berbagai PT Perkebunan Nusantara mengadakan rapat kembali untuk membahas hal pada minggu lalu," kata Direktur SDM dan Umum PT Perkebunan Nusantara (PN) XIII, Wagio Ripto Sumarto di Pontianak, Sabtu.<br /><br />Menurut dia, perusahaan yang akan dibentuk itu menggabungkan 14 BUMN di sektor perkebunan yakni mulai PTPN I hingga PTPN IV.<br /><br />"Yang akan digabungkan itu terutama dalam hal investasi, jadi berupa ‘holding investment’," kata Wagio Ripto Sumarto.<br /><br />Sedangkan untuk struktur organisasi, masing-masing PTPN akan menjadi anak perusahaan. Dari lima jabatan direksi, akan berkurang menjadi empat yakni Direktur Pengembangan.<br /><br />"Karena untuk pengembangan, akan ditangani langsung oleh induk perusahaan," ujar Wagio Ripto Sumarto.<br /><br />Ia optimistis, langkah tersebut akan memperkuat kinerja BUMN sektor perkebunan di masa mendatang.<br /><br />Selain itu, lanjut dia, aset yang dimiliki perusahaan gabungan itu dapat menjadi yang terbesar di dunia.<br /><br />"Masing-masing PTPN mempunyai aset bernilai ekonomi tinggi dan kalau digabung mungkin menjadi yang terbesar di dunia," kata Wagio Ripto Sumarto.<br /><br />Ia mencontohkan, PTPN XIII yang mempunyai kebun inti kelapa sawit seluas 53.860 hektare, kebun plasma 69.651 hektare, kebun karet inti 27.317 hektare dan kebun karet plasma 49.644 hektare.<br /><br />Jumlah karyawan sebanyak 13.706 orang dengan melibatkan 43.500 kepala keluarga.<br /><br />Ia menambahkan, selain mencari profit, BUMN sektor perkebunan juga diminta pemerintah untuk membantu masyarakat saat menjelang Lebaran melalui program ketahanan pangan, energi serta kepedulian terhadap masyarakat sekitar.<br /><br />"Salah satunya melalui pasar murah," kata Wagio. Di Kalbar, sejumlah BUMN yang tergabung dalam Forum Komunikasi BUMN menggelar pasar murah menjelang Lebaran.<strong> (das/ant)</strong></p>