Perusda Investasikan Rp60 Miliar Untuk PLTG

oleh
oleh

Perusahaan daerah (Perusda) Balikpapan menginvestasikan modal sekitar Rp60 miliar untuk pengadaan mesin pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan jaringan pipa dari sumur gas di Lamaru ke PLTD Batakan. <p style="text-align: justify;">"Pembangkit itu akan menghasilkan daya listrik sebesar 5 mega watt (MW) yang rencananya kami jual lagi kepada PLN," kata Direktur Perusda Balikpapan Poerba Widjaja, Rabu.<br /><br />Mesin bertenaga gas tersebut dipasang di PLTD Batakan di Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur. PLN Cabang Balikpapan sudah memiliki pembangkit yang menghasilkan total daya 20 MW.<br /><br />Jaringan pipa akan dibentang sepanjang lebih kurang 6.000 meter dari sumur Lamaru-1 di Lamaru ke PLTD Batakan di sepanjang pantai timur Balikpapan, 20 km dari pusat kota.<br /><br />Menurut Kepala Cabang PLN Balikpapan Ismail Deu, tambahan daya dari Perusda tersebut akan masuk jaringan distribusi Sistem Mahakam, yang saat ini kapasitasnya sudah mencapai 300 MW dan memberi daya terutama bagi Samarinda, Tenggarong, dan Balikpapan.<br /><br />Ia menjelaskan, listrik yang dibangkitkan dengan gas lebih murah Rp700 per kilo watt hour (kWh) daripada yang dibangkitkan dengan tenaga berbahan bakar solar.<br /><br />"Dengan gas hanya Rp1.300 per kWh, sementara solar Rp2.000 per kWh," kata Ismail.<br /><br />PLN sendiri harus membeli solar harga industri dari Pertamina sebesar Rp11.000 per liter. Meski begitu, PLN menjual listrik tersebut hanya Rp800 per kWh kepada masyarakat, terutama mereka yang berlangganan di batas daya 900-1.300 watt. Pemerintah menyubsidi kekurangannya.<br /><br />"Kalau dengan gas, subsidi pemerintah hanya Rp500 per kWh, tetapi jika solar subsidinya Rp1.200 per kWh. Jadi kita bisa hemat banyak. Penghematan uang subsidi listrik bisa buat pembangunan yang lain," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>