Peserta UN Kaltim Capai 94.604 Siswa

oleh
oleh

Jumlah peserta ujian nasional di Provinsi Kalimantan Timur tahun ajaran 2014/2015 ini mencapai 94.604 siswa dengan rincian dari SMP/MTs sebanyak 53.995 siswa, SMA/MA 20.279 siswa dan SMK/MA 20.330 siswa. <p style="text-align: justify;">"Berdasarkan hasil koordinasi yang telah kami lakukan, semua sekolah dan siswa dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim sudah siap menjalankan UN. Sejauh ini tidak ada masalah dalam persiapannya," ujar Wakil Ketua Ujian Nasional (UN) tingkat Kaltim Deslan Nispayani di Samarinda, Jumat.<br /><br />Dia kembali merinci pada jenjang SMA terdapat tiga jurusan, yakni Bahasa sebanyak 404 siswa, IPA 9.404 siswa dan IPS terdapat 10.471 siswa.<br /><br />Dari jumlah peserta UN SMA yang sebanyak 20.279 siswa itu, siswa terbanyak berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencapai 4.453 siswa, disusul Samarinda 4.442 siswa, Balikpapan 3.658 siswa, Kabupaten Paser terdapat 1.578 siswa.<br />&lt;br />Kemudian Kutai Timur terdapat 1.408 siswa, Berau 1.390 siswa, Kutai Barat 1.038 siswa, Kota Bontang 1.230 siswa, Penajam Paser Utara 887 siswa, dan Kabupaten Mahakam Ulu hanya 195 peserta.<br /><br />Pada jenjang SMK, berada di peringkat terbanyak pertama adalah Samarinda dengan jumlah 6.391 siswa, Balikpapan 4.004 siswa, Kutai Kartanegara 3.345 siswa, Kutai Timur 1.482 siswa, Bontang 1.149 siswa.<br /><br />Selanjutnya Kabupaten Paser sebanyak 1.095 siswa, Kutai Barat terdapat 1.073 siswa, Penajam Paser Utara 911 siswa, dan Mahakam Ulu dengan jumlah terkecil yang hanya ada 42 siswa.<br /><br />Pada UN jenjang SMP jumlah terbanyak masih diduduki Kota Samarinda yang mencapai 12.894 siswa, Kutai Kartanegara 13.856 siswa, Balikpapan terdapat 10.837 peserta, dan Kabupaten Kutai Timur 4.384 peserta.<br /><br />Berikutnya Kabupaten Paser terdapat 4.090 peserta UN, Berau 3.400 siswa, Bontang 2.850 siswa, Kutai Barat 2.715 siswa, Penajam Paser Utara 2.403 siswa, dan Mahakam Ulu 439 siswa.<br /><br />Menurutnya, ada beberapa perbedaan UN pada 2014 dan 2015, di antaranya tahun ini ada beberapa sekolah yang melakukan UN secara dalam jaringan (online), kemudian hasil UN bukan sebagai penentu kelulusan seperti tahun sebelumnya. (das/ant)</p>