PESERTA UPACARA HUT RI KUTIM DIGUYUR HUJAN

×

PESERTA UPACARA HUT RI KUTIM DIGUYUR HUJAN

Sebarkan artikel ini

Hujan deras yang mengguyur Kota Sangata sejak 07.00 Wita hingga 11.00 Wita sempat mengganggu khidmatnya upacara HUT RI Ke-66 di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur yang dilaksanakan dihalaman Sekretariat Kabupaten, di Bukit Pelangi, Sangata, Rabu (17/8). <p>Dilaporkan bahwa ratusan peserta upacara yang terdiri dari PNS, TNI,Polri, pelajar, Ormas dan masyarakat yang ingin menyaksikan acara di halaman terbuka harus menghadiri acara peringatan Hari Kemerdekaan dengan pakaian basah kuyup.<br /><br />Hujan lebat tidak menghalangi untuk digelarnya upacara, tepat pukul 10.00 Wita inspektur upacara, Bupati Kutai Timur H.Isran Noor memimpin HUT.<br /><br />Wakil ketua DPRD Mahyunadi membacakan teks proklamasi. Hadir antara lain wakil bupati, para anggota DPRD, unsur muspida dan organsiasi kepemudaan dan kemasyarakatan Dilaporkan dari Sangata, meski upacara tetap berjalan namun hujan turun terbilang deras membuat lapangan tempat upacara menjadi berlumpur.<br /><br />Hal itu mengakibatkan seragam para peserta pasukan pengibar bendera sangsaka merah putih (Paskibraka) yang tadinya berwarna putih bersih berubah menjadi coklat Seluruh anggota Paskibraka dengan seragam putih-putih berubah menjadi putih coklat, putih baju, celana dan rok berubah warna coklat akibat tersiram lumpur Sejumlah undangan dari pejabat dan perusahaan yang duduk dibagian panggung bagian belakang juga banyak ag berdiri, karena kursi undangan basah karena percikan hujan dari samping "Kami tidak bisa duduk di kursi, karena sepanjang deretan belakang itu basah disiram air hujan," kata Sopian salah satu undangan pejabat dari Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Kutai Timur Ketua MPC Pemuda Pancasila Kutai Timur, H.Syarifudin Dondo tida merasa terganggu dengan hujan.</p> <p style="text-align: justify;"><br />Karena dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan dahulu, hujan ini sebagai berkas "Peserta upacara ini hanya bajunya yang basah, sedangkan pahlawan kita dahulu justru relah diguyur peluru penjajah demi merebut kemerdekaan yang saat ini kita nikmati"katanya Kalau baju kotor karena lumpur bisa dicuci, tetapi makna dan sejarah dalam merebut kemerdekaan dari penjajah taruhannya adalah darah dan nyawa. jadi menurut saya peserta upacara diguyur air hujan itu merupakan berkah Pada upacara peringatan HUT RI Ke 66 di Kutai Timur, Rabu (17/8), berjalan lancar, namun salah satu pelajar dari SMU Pertanian Sangata, dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulan karena pingsan sebelum acara dimulai.<strong> (das/ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses