Petani Karet Khawatir, Harga Karet Mulai Turun

oleh
oleh

Harga komodinas karet saat ini belum stabil. Sebab belum lama harga karet naik, kini mulai turun lagi. Tentu hal itu membuat warga khususnya petani karet merasa khawatir. Terlebih disaat musim penghujan seperti sekarang ini. <p style="text-align: justify;">“Kalau dua minggu lalu di Desa Semadin lengkong harga perkilonya Rp. 10 ribu, kini turun menjadi Rp. 8500 per kilogramnya. Sementara di pasar Nanga Pinoh, jika sebelumnya Rp. 10 ribu -11 ribu perkilogramnya, kini menjadi Rp. 9 ribu lebih,” kata Adung Sudirman, seorang warga Semadin lengong yang juga petani karet, Rabu (1/3).<br /><br />Menurut Adung, turunnya harga karet tersebut jelas berpengaruh terhadap semangat petani. Terkebih harga karet saat ini belum sebanding dengan harga sejumlah sembako saat ini. <br /><br />“Yang jelas, petani mulai khawatir kalau harga karet turun lagi,” paparanya.<br />Sementara,lanjut Adung, dari segi kualitas, menurut pemantauannya dan surveynya di beberapa tempat, para petani karret sudah sangat menjaga kualitas karet. “Jadi kalau kualitas, kesadaran petani karet menjaga kualitas sudah mulai tinggi. Entah apa factor penyebab turunnya harga karet ini,” ucapnya.<br /><br />Terlepas dari apa yang menyebabkan harga karet mulai turun, Adung berharap harga karet bisa naik dan stabil dengan harga yang tinggi. Sehingga, petani karet tidak perlu khawatir dan tidak perlu menjual kebun karetnya atau mengalih kebun karetnya ke kebun sawit.<br /><br />“Sebelumnya banyak kita liat kebun karet diaalihkan menjadi kebun sawit karena harga turun. Begitu juga yang menjual kebun karetnya. jadi hal itu sangat kitsa sayangkan. Kita berharap, pemerintah pusat khususnya bisa membantu menaikan harga karet ini. paling tidak diatas rata-rata harga sembako saat ini,” harapnya. (KN)</p>