Petani Sawit Meminta Pemerintah Daerah Bangun PKS

oleh
oleh

Petani kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta pemerintah daerah setempat membangun pabrik kelapa sawit atau industri pengolahan minyak sawit mentah, untuk menjaga kestabilan harga tandan buah segar. <p style="text-align: justify;">Permintaan tersebut disampaikan kepada Wakil Bupati Kotabaru Rudy Suryana, saat menyerap aspirasi masyarakat di Desa Sangking Baru, Kelumpang Selatan, Kotabaru, Jumat.<br /><br />Wakil Bupati meminta warga untuk berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Perkebunan dan Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kotabaru, terkait pembangunan pabrik minyak sawit mentah.<br /><br />"Mungkin salah satu syarat yang harus dipenuhi, berapa luasan kebun sawit yang ada apakah sudah mampu menyuplai bahan baku untuk sebuah PKS," ujarnya.<br /><br />Mantan Direktur Pendidikan Guru Sekolah Dasar Paris Barantai Kotabaru itu, mengakui, dengan dibangunnya poabrik kelapa sawit akan memberikan dampak poisitif yang cukup luas bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kelapa sawit.<br /><br />Dengan memiliki industri pengolahan CPO sendiri, harga TBS akan lebih stabil, dan petani bisa memperoleh nilai tambah apabila menjual buah sawitnya ke industri yang dibangun pemerintah.<br /><br />Selain persoalan indsutri, petani juga mengharapkan perhatian pemerintah terkait pengembangan pertanian di pedesaan.<br /><br />Petani mengharapkan bantuan sarana produksi, seperti pupuk dan racun hama, karena belakangan ini harga pupuk dan obat-obatan merangkak naik, sebagai salah satu dampak naiknya harga BBM jenis solar.<br /><br />Petani kelapa sawit Sholeh, mengatakan, sebelum BBM bersubsidi naik, harga pupuk urea masih berkisar Rp110.000 per zak, namun kini naik menjadi sekitar Rp115.000 per zak isi 50 kg.<br /><br />"Saat memupuk sawit dua bulan lalu, harga pupuk masih stabil, tetapi kini sudah naik menjadi Rp115.000 per zak," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>