PHBM Diperbantukan Jaga Kemungkinan Kebakaran Hutan

oleh

Kelompok Pengamanan Hutan Berbasis Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, dilibatkan dan diperbantukan dalam upaya mengatasi dan mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran hutan di wilayah setempat. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Seksi Pemulaan dan Perlindungan Hutan, Dishutbun setempat, Sukeran Effendi di Barabai, ibu kota Hulu Sungai Tengah, Rabu, hal itu dilakukan untuk memaksimalkan upaya perlindungan terhadap kawasan hutan.<br /><br />"Khusus untuk pencegahan, antisipasi dan penanganan kemungkinan kebakaran hutan telah dibentuk kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA), tapi itu belum cukup sehingga perlu ada upaya lain," ujarnya.<br /><br />Upaya lain tersebut, salah satunya adalah dengan memberdayakan kelompok perlindungan hutan yang sudah lebih dulu ada seperti Pengamanan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) itu.<br /><br />PHBM sendiri adalah program yang dicanangkan Dishutbun setempat sejak 2008 dengan melibatkan masyarakat setempat dalam upaya pengamanan kawasan hutan melalui sistem kontrak.<br /><br />Masyarakat yang dilibatkan adalah mereka yang berada di sekitar wilayah hutan, kebanyakan merupakan tokoh masyarakat adat Dayak Meratus, yang berperan sebagai mitra petugas polisi hutan.<br /><br />"Memasuki musim kemarau ini, sangat mungkin dapat terjadi kebakaran hutan sehingga perlu adanya upaya pencegahan dan penanganan dari semua pihak dengan mengoptimalkan segenap elemen yang ada," katanya.<br /><br />Ia menambahkan, melalui pemberdayaan PHBM diharapkan upaya penanganan dan penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran hutan dapat lebih optimal.<br /><br />"Selain itu, jumlah mereka yang tergabung dalam kelompok MPA juga tidak sebanding dengan luasan kawasan hutan sehingga perlu dukungan dari unsur lain," tambahnya.<br /><br />Saat ini, di Hulu Sungai Tengah terdapat 10 anggota PHBM yang tersebar di tiga kecamatan yang sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan.<br /><br />Masing-masing berada di Desa Natih, Pambakulan, Rahuani, Hinas Kiri dan Banyu Panas, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), di Desa Pantai Mangkiling, Kindingan, Patikalain dan Hantakan, Kecamatan Hantakan serta di Desa Batu Panggung, Kecamatan Haruyan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>