Ketua IV Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Soesilawati Bekti mengatakan, memprioritaskan program peningkatan kinerja kader pos pelayanan terpadu di wilayah perbatasan. <p style="text-align: justify;">"Kami sudah berupaya untuk program pengembangan kader tetapi tidak bisa sekaligus," kata Soesilawati di Pontianak, Selasa.<br /><br />Menurutnya, program tumbuh kembang anak yang bekerja sama dengan pihak ketiga selama tiga tahun terakhir ini sudah menyertakan hampir 5.000 kader posyandu di seluruh Indonesia.<br /><br />"Itu karena semua kegiatan kesehatan masyarakat khususnya yang berada di pedesaan itu pusatnya di Posyandu," jelasnya.<br /><br />Soesilawati yang hadir mendampingi Ketua Umum PKK Nyonya Vita Gamawan Fauzi itu pun menjelaskan saat ini fungsi Posyandu tidak saja untuk perawatan kesehatan atau imunisasi bagi bayi dan balita.<br /><br />"Tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan lain seperti ekonomi dan lainnya," kata Soesilawati.<br /><br />Saat ini, kata dia, PKK Pusat mengkhususkan pelatihan kinerja kader Posyandu tersebut untuk wilayah pedesaan saja.<br /><br />"Tetapi untuk lokasi-lokasinya memang kami akui masih terpilih dengan keterbatasan kami itu," ujarnya.<br /><br />Namun begitu, dengan pelatihan kinerja tersebut bukan berarti PKK tidak mendukung program Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.<br /><br />PKK Pusat sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pihak ketiga dalam hal ini Nestle Dancow yang mencakup kegiatan kelas kader tumbuh-aktif-tanggap (TAT), kunjungan ke Posyandu TAT, dan kontes Posyandu TAT yang pada tahun 2011 ini akan diselenggarakan di 1.800 posyandu di 40 kota dari 15 provinsi seluruh Indonesia. <strong>(phs/Ant)</strong></p>