PLN Ajak Pelajar SMPN Tidak Bermain Layang-Layang

oleh
oleh

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat mengajak pelajar di SMPN 3 Pontianak untuk tidak bermain layang-layang karena dapat mengganggu sistem kelistrikan di wilayah itu. <p style="text-align: justify;">"Sekitar 80 persen gangguan eksternal PLN di Pontianak gara-gara layangan," ujar staf Humas PLN Wilayah Kalbar, Hendra saat sosialisasi generasi hemat listrik di hadapan puluhan siswa SMPN 3 Pontianak, Rabu (03/04/2013).</p> <p style="text-align: justify;">Ia menyampaikan itu sekaligus menjawab pertanyaan salah satu siswa Kelas VIII, Gabe, kenapa listrik sering padam.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut Hendra, ada dua jenis penyebab berhentinya pasokan listrik dari PLN, yakni sengaja dan tidak.</p> <p style="text-align: justify;">"Kalau pemadaman, disengaja, terjadwal, dan PLN memberitahukan ke publik melalui berbagai media. Sedangkan padam, tidak terjadwal, dan biasanya karena faktor eksternal dan internal," ujar dia.</p> <p style="text-align: justify;">Ia melanjutkan, tali layangan yang menggunakan kawat dapat menyebabkan gangguan hubungan singkat di transmisi. Sementara ketika mesin masih beroperasi dan berhenti mendadak, dapat menyebabkan gangguan berupa pemadaman total.</p> <p style="text-align: justify;">"Bahkan pernah sampai piston mesin pembangkit, rusak parah. Kondisi ini membuat butuh waktu lama untuk membetulkannya sehingga terjadi pemadaman bergilir, gara-gara satu helai tali kawat," kata dia.</p> <p style="text-align: justify;">Terkadang, ujar Hendra, gangguan terjadi pada malam hari meski tidak ada yang bermain layang-layang.</p> <p style="text-align: justify;">"Karena, bisa jadi gangguan tidak langsung pada saat itu, bisa juga beberapa jam sesudahnya. Tali plastik yang membelit di jaringan listrik, bisa menjadi penghantar ketika kondisinya lembab, basah, dan biasanya pada malam hari," kata Hendra.</p> <p style="text-align: justify;">Saat terjadi gangguan, ketika mesin pembangkit berhenti, butuh waktu 20 menit agar kembali beroperasi. Namun kalau sistem lebih besar dan mesin pembangkit berskala besar, butuh waktu lebih lama.</p> <p style="text-align: justify;">"Bisa satu atau dua jam baru bisa beroperasi lagi," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Para siswa pun sepakat tidak bermain layang-layang, menggunakan tali kawat maupun tali plastik. Selain sosialisasi tentang pentingnya berhemat, juga memilih duta generasi hemat listrik di kalangan siswa SMPN 3 Pontianak. <strong>(phs/Ant)</strong></p>