PLN Wilayah Kalimantan Barat akan mempertahankan kondisi mesin pembangkit yang tersisa, seiring masih terganggunya pasokan karena kerusakan PLTG Siantan. <p style="text-align: justify;">"Kita berupaya menjaga mesin yang sudah ada," kata Manajer PLTD Siantan, Parlindungan Sihombing saat dihubungi di Pontianak, Senin.<br /><br />Ia mengakui, selama musim kemarau, ada peningkatan kebutuhan listrik di sisi pelanggan. "Mungkin karena cuaca panas, pemakaian AC meningkat," kata dia.<br /><br />Menurut dia, sebelumnya ada penambahan sebesar 20 MW di Parit Baru, Jungkat, Kabupaten Pontianak.<br /><br />Namun, kata Parlindungan Sihombing, karena PLTG Siantan berkapasitas 30 MW gangguan, maka pasokan pun berkurang.<br /><br />"PLTG Siantan memasok sekitar 12 persen dari kebutuhan di Sistem Khatulistiwa," ujarnya.<br /><br />Deputi Manajer Bidang Humas dan Komunikasi PLN Wilayah Kalbar, M Doing menuturkan, permintaan energi listrik di Kalbar sangat tinggi.<br /><br />"Pertumbuhan tanpa penambahan konsumen saja sudah 20 MW pada semester pertama tahun ini," ujar M Doing.<br /><br />PLTG Siantan mengalami gangguan sejak akhir Juni lalu. Perbaikannya diperkirakan butuh waktu tiga bulan. <strong>(das/ant)</strong></p>
