PLN Kalbar Target Hemat Rp300 Miliar

oleh
oleh

PT PLN (Persero) Kalimantan Barat menargetkan penghematan sebesar Rp300 miliar per tahun dari pembangunan lima Pembangkit Listrik Gasifikasi Batu bara (PLTGB) di provinsi itu. <p style="text-align: justify;"><br />"Masing-masing diperkirakan mampu menghemat untuk biaya bahan bakar sekitar Rp5 miliar per bulan sehingga dalam setahun bisa Rp300 miliar," kata Manajer Teknik PLN Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto di Pontianak, Sabtu.<br /><br />Menurut dia, biaya untuk menghasilkan satu kilo watt Hours energi listrik dengan menggunakan pembangkit diesel sekitar Rp2.500. Sedangkan menggunakan PLTGB, sekitar Rp1.000 per kilo watt Hours.<br /><br />"Saat ini, mesin pembangkit yang dimiliki PLN umumnya menggunakan high speed diesel, bahan bakar minyak seperti solar," katanya.<br /><br />Kelima PLTGB tersebut mulai dibangun pada 28 Juli lalu dengan lokasi di Kabupaten Kubu Raya, Bengkayang, Sanggau dan Sukadana. Total energi yang dihasilkan 30 mega Watt (MW) dan diharapkan dapat terwujud pada awal 2012.<br /><br />Ia menambahkan, ada satu mesin yang rencananya dibangun di Ngabang, Kabupaten Landak, namun kemudian dipindahkan ke Tayan, Kabupaten Sanggau.<br /><br />Pertimbangan utamanya untuk mempermudah pengangkutan karena batubara akan dibawa menggunakan angkutan sungai menuju masing-masing PLTGB.<br /><br />"Kalau jauh, akan susah dan dapat merusak jalanan," kata dia.<br /><br />Suplai batubara rencananya juga akan memanfaatkan batubara lokal yang banyak terdata di Kabupaten Sintang dan Sanggau meski rendah kalori.<br /><br />"Selain itu juga untuk memaksimalkan potensi lokal yang ada. Sudah ada yang siap suplai," kata Heru Sumaryanto.<br /><br />Di PLTGB, batubara diolah hingga menjadi gas yang digunakan untuk memutar turbin. Ampas pembuangannya berupa teer yang dapat digunakan untuk melapis jalan.<br /><br />Pembangunan PLTGB tersebut juga sambil menunggu realisasi PTLU skala besar yang masih dalam tahap persiapan di Kalbar.<br /><br />PLN juga tengah membangun PLTU dengan kapasitas 2 x 25 MW di Pantai Kura-kura, Kabupaten Bengkayang. Kemudian juga PLTU 2 x 50 MW di Parit Baru, Jungkat, Kabupaten Pontianak. PLN Kalbar diperkirakan masih rugi Rp1,6 triliun tahun ini terutama karena untuk pengadaan bahan bakar minyak ke pembangkit.<strong> (das/ant)</strong></p>