PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menargetkan rasio elektrifikasi di provinsi itu meningkat 10 persen tahun 2011. <p style="text-align: justify;">Menurut Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar Andreas Heru Sumaryanto ketika dihubungi di Pontianak, Minggu (26/12/2010), saat ini rasio elektrifikasi di Kalbar masih di kisaran 50 persen. <br /><br />Ia mengatakan, salah satunya karena wilayah Kalbar yang sangat luas dan penyebaran penduduk belum merata. <br /><br />"Untuk mencapai penambahan 10 persen, merupakan pencapaian yang luar biasa kalau melihat kondisi di Kalbar," kata dia. <br /><br />Namun, lanjut dia, PLN tetap berusaha dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang ada. "PLN tetap melakukan berbagai persiapan," katanya. <br /><br />Persiapan itu untuk mendapatkan pembangkit yang andal dan mampu melayani konsumen. <br /><br />Ia mengatakan, rencananya tahun depan akan menyewa pembangkit listrik dengan kapasitas total 10 MW hingga 20 MW yang disebar ke sejumlah lokasi. <br /><br />Selain itu, lanjut dia, memperbaiki mesin-mesin pembangkit yang kemampuannya sudah menurun agar kembali optimal. <br /><br />"Misalnya daya mampu mesin 10 MW, tapi sekarang menjadi 8 MW, ini yang perlu diperbaiki agar kemampuannya kembali optimal," kata Andreas Heru. <br /><br />PLN juga akan mengoptimalkan program listrik desa agar jangkauan pelayanan ikut meningkat. <br /><br />PLN berencana akan menerima layanan permohonan sambungan baru listrik pada medio Maret atau April 2011. <br /><br />"Pada prinsipnya, PLN bertekad semua pelanggan dapat dilayani," kata Andreas Heru. <br /><br />PLN menargetkan pembangkit baru mulai beroperasi pada akhir 2011 di Desa Parit Baru, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak dengan kapasitas 2 x 50 MW. <strong>(phs/Ant)</strong></p>