PLN Wilayah Kalimantan Barat menyita sedikitnya seribu layangan dan gulungan benang kawat dalam tiga hari razia di Kota Pontianak dan sekitarnya guna menekan pemadaman listrik karena gangguan permainan layang-layang. <p style="text-align: justify;">"Sejak Januari lalu, setidaknya empat kali terjadi padam total di sistem kelistrikan Kota Pontianak dan sekitarnya karena jaringan transmisi terkena layang-layang yang menggunakan benang kawat," kata Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar Andreas Heru Sumaryanto di Pontianak, Jumat (25/02/2011). <br /><br />Ia menambahkan, sejak razia dilakukan secara intensif, tidak terjadi pemadaman total karena gangguan layang-layang tersebut. Razia dilakukan oleh tim khusus dengan jumlah 25 orang dari PLN Wilayah Kalbar, PLN Cabang Pontianak dan PLN Sektor Siantan. <br /><br />PLN sendiri didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak. Lokasi utama razia adalah pusat permainan layang-layang yang dekat dengan jaringan transmisi 150 KV milik PLN yang rentan terhadap gangguan. <br /><br />Lokasi tersebut di antaranya kawasan di Jalan Kebangkitan Nasional, Kompleks Pemakaman Tionghoa dan SMA Negeri 5 Pontianak Utara. Tak jauh dari situ, terdapat transmisi PLN 150 KV dari PLTD Sungai Raya menuju PLTD Siantan dan PLTD Siantan – GI Parit Baru. <br /><br />Manajer PLN Sektor Kapuas Idaman mengatakan, PLN mengalami kerugian karena padam total akibat layang-layang tersebut. Di tahun 2010, kerugian mencapai Rp1,105 miliar karena PLN tidak dapat menjual 1,713 juta kilo watt hour ke konsumen. <br /><br />"Selain kerugian karena tidak dapat menjual energi listrik, layang-layang yang menggunakan benang kawat juga dapat mengancam kerusakan mesin pembangkit dan jaringan PLN lainnya," kata Idaman. <br /><br />Pemain layang-layang di Pontianak kerap menggunakan benang kawat yang terbuat dari baja untuk mengait benang layang-layang yang putus saat masih di udara. <br /><br />Menurut Idaman, kalau benang baja itu mengenai jaringan listrik dapat menimbulkan hubung singkat. "Hal itu membuat mesin bekerja lebih berat sehingga terjadi pemadaman total. Untuk mengembalikan ke posisi normal, setidaknya dibutuhkan waktu dua hingga tiga jam," kata Idaman. <br /><br />Kawat baja yang mengenai atau terbelit di jaringan juga dapat memutuskan kabel listrik karena pengaruh induksi maupun gesekan langsung dengan badan kabel. "Makanya, terkadang terjadi pemadaman pada malam hari karena pengaruh dari benang kawat baja tersebut. Kerusakan di kabel tidak langsung terjadi, melainkan membutuhkan waktu beberapa hari," katanya. <br /><br />PLN Wilayah Kalbar bertekad untuk terus melakukan razia permainan layang-layang menggunakan benang kawat sepanjang tahun. <strong>(phs/Ant)</strong></p>