Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2 x 27,5 MW di Tanjung Gundul, Bengkayang, ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2013. <p style="text-align: justify;">Manajer UPK PLTU Kalbar I, Seger Yohanes di Tanjung Gundul, Bengkayang, Selasa mengatakan, realisasi proyek tersebut hingga Maret 2013 telah mencapai 64,22 persen.<br /><br />"Sejauh ini kami tetap optimistis target akhir tahun bisa masuk ke sistem kelistrikan di Kalbar," ujarnya.<br /><br />Proyek tersebut didanai anggaran PLN yang bersumber dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda). Sedangkan kontraktor pelaksana konsorsium dari Indo Fuji Energi, Advance Technology Indonesia, Persada Inti Energi, dan Guandong Machinery Imp&Exp Co Ltd.<br /><br />Ia melanjutkan, saat ini pembangunan proyek PLTU 2 x 27,5 MW itu sudah memasuki tahap konstruksi mekanikal elektrikal.<br /><br />"Kalau untuk pembangunan fisik, praktis hampir selesai," katanya.<br /><br />Ia menambahkan, secara desain untuk proyek tersebut juga tidak ada masalah berarti."Dari tekstur lahan, juga lebih keras dibanding Jungkat," ujarnya.<br /><br />Ia mengungkapkan, mesin yang digunakan juga membutuhkan batu bara dengan nilai kalori yang rendah.Kebutuhan untuk batu bara berkisar seperempat juta ton per tahun. Mengenai pemasoknya, akan ditentukan dari PLN Pusat.<br /><br />"Mungkin saja dari Sumsel, Kalsel atau Kaltim. Tergantung PLN Pusat karena pengadaannya dari sana," kata Seger Yohanes. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
