PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu, Gelar Malam Solidaritas untuk Korban Terorisme di Sigi, Sulawesi Tengah

oleh
oleh

KAPUAS HULU, KN – Penghujung November di hari ke 27 akan menjadi hari dan tanggal yang sulit di lupakan oleh keluarga korban pembunuhan di Desa Lambatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Peristiwa keji dan tak berkeprimanusaiaan, sekelompok teroris menghabisi nyawa orang yang tak bersalah. Entah apa motivasi dan tujuan dari kelompok teroris yang yang menurut berita adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur, pemimpin Ali Kalora, cs.

Gong kekejian yang ditabuhkan oleh kelompok teroris di tengah-tengah saudara-saudara kita di Sigi, Sulawesi Tengah telah mengguncang rasa kemanusiaan dan mengoyak rasa damai dan ketentraman Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melihat kondisi ini, sebagai organisasi pergerakan anak muda, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Calon Cabang Kapuas Hulu Santo Yohanes Don Bosco, hadir untuk membangun tatanan hidup berbangsa yang penuh hormat dan persaudaraan, berdiri di depan untuk menabuhkan gong solidaritas yang akan berbunyi dan berdentang lebih kencang dan keras diatas kematian tragis saudara-saudara kita.

PMKRI Calon Cabang Kapuas Hulu Santo Yohanes Don Bosco membuat kegiatan dengan tema “Malam solidaritas untuk Korban Terorisme di Sigi, Sulawesi Tengah.”

Kegiatan bertempat di Sekretariat Pemuda Katolik Kapuas Hulu dan di hadiri oleh Pastor Moderator, Kader PMKRI dan KMK (Keluarga Mahasiswa Kristiani) PDD POLNEP Kapuas Hulu.

Beberapa rangkaian kegiatan di lalui dan berakhir dengan menyalakakan lilin perdamaian dan renungan malam dari Pastor Moderator.

“Secara umum tujuan kami berkumpul dengan tema solidaritas pada malam hari ini adalah untuk menegaskan bahwa di hadapan orang atau kelompok yang memproklamirkan kematian sebagai budaya yang valid, solidaritas dan rasa kemanusiaan tidak akan mati. PMKRI hadir untuk memperlihatkan kepada keluarga korban dan semua anak muda di negeri ini, bahwa rasa kemanusiaan, perdamaian dan kesatuan di negeri ini tidak akan punah di tanggan segelintir teroris yang menebar ketakutan dan teror kematian” demikian ujar Yanche, Mandataris RUACC PMKRI CC Kapuas Hulu.

Lanjut Yanche, secara kusus solidaritas PMKRI pada malam hari ini juga menjadi sirene bagi para pemimpin dan calon pemimpin di negeri ini kususnya di Kapuas Hulu, agar tidak membuka secuil pun kesempatan bagi lahirnya benih-benih keganasan terorisme dalam kedok apapun.

“Kita berharap keganasan terorisme jangan sampai terjadi di Kapuas Hulu. Pemimpin atau calon pemimpin harus sungguh-sungguh mengedepankan persatuan dan kesatuan di atas kekuasaan dan kepentingan sektorial” tegas Yanche.

Sementara itu Pastor moderator melaui renungan berpesan, sebagai anak gereja yang tergabung dalam PMKRI, hendaknya menjadi garam dan terang bagi bangsa, khususnya di bumi Uncak Kapuas ini.

“PMKRI hendaknya mengingat kata-kata Paus Fransiskus: Untuk membangun sebuah dunia keadilan yang baik, anak muda adalah toko utama yang menentukan. Mereka (anak muda) harus memberikan kontribusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam dunia anak muda dengan keberanian, harapan dan solidaritas. Dunia membutukan anak muda yang berani dan tidak takut, anak muda yang senantiasa bergerak dan tidak pernah berhenti. Anak muda sekarang dan dimasa yang akan datang memiliki hak atas dunia yang damai yang di dasarkan pada kesatuan keluarga dunia, sikap saling menghormati, kerjasama, solidaritas serta cinta dan kasih” jelas Pastor

Hal serupa juga di sampaikan Yudi Ketua KMK PDD POLNEP Kapuas Hulu, kegiatan ini kami mendorong pemerintah untuk mengusut tuntas dan membongkar jaringan pelaku , serta melakukan penegakan hukum secara adil dan tuntas.

“Kepada masyarakat, kami menghimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh tindakan kriminal teroris yang ingin memecah belahkan kesatuan Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga persatuan dan kesatuan seluruh umat manusaia tanpa memandang perbedaan agama, ras, suku bangsa, latar belakang budaya dan bahasa” terang Yudi. (kps)