Poktan Sinar Dunia Produksi 1,760 Ton Gabah Kering Per Tahun

oleh
oleh

Produksi beras di Kabupaten Sekadau cukup menjanjikan apabila dikelola semakin modern kedepan. <p style="text-align: justify;">Saat ini produksi beras lokal khusus di Gapoktan Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir saja mencapai 1,760 ton per tahun. <br /><br />Ketua Gapoktan Sinar Dunia, Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir, Lasio Mustakin, Minggu (1/6/2014) menjelaskan mereka cukup focus mengoptimalkan pengelolaan sawah seluas 220 Ha. <br /><br />“Setahun kalau dihitung kurang lebih 1,760 ton gabah. Kita kan, setahun dua kali panen. Kelompok sudah berjalan sejak tahun 1986 hingga kini atau kurang lebih 28-an di Desa Merbang,” kata Mustakin.<br /><br />Poktan bertekan terus mengoptimalkan kebutuhan pokok masyarakat di kabupaten sekadau, dalam beberapa tahun mendatang. Apalagi pengelolaan beras lokal di Sekadau semakin perkuat Pemerintah Daerah melalui instansi teknis. saat ini Sekadau sudah memiliki beras kemasan lokal bernama Durong.<br /><br />Kata Mustakin, beras lokal merk Durong ini sudah berjalan dalam setahun belakangan ini dan sudah ada SNI nya. Beras durong pun sudah merambah pasar lokal, termasuk disejumlah pengecer di Kota Sekadau. <br /><br />“Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari campur tangan pemerintah kabupaten sekadau yang tanggap dalam menerjunkan para tenaga yang ahli seperti para pengawas hingga pada penyulu,”  papar Mustakin.<br /><br />Sementara itu Mantri Tani Kecamatan Belitang Hilir, Agustinus menambahkan, dalam sebulan Mantri tani dua sampai tiga kali kita turun ke lapangan, memberikan motivasi sekaligus membantu dan membimbing para petani. Walau tahun 2013, sempat berkurang hasil produksi panen karena disebabkan kemarau panjang, Agustinus menyakini kalau kedepan produksi beras semakin berhasil.<br /><br />“Kalau curah hujan dan panas stabil, panen tidak diragukan lagi, tinggal kembali pada petaninya saja. Selain itu juga pertanian di Desa Merbang menerapkan sawah tadah hujan. Sawah seperti ini kelemahannya adalah cuaca salah satunya, jika kemarau pasti menurun produksinya,” jelas Agustinus.<br /><br />Di Kecamatan Belitang Hilir areal pertanian padi terbesar di memang di Desa Merbang, selanjutnya Desa Tapang Pulau, di Dusun Pinyak Desa Sungai Ayak dua dan di Desa Kumpang Bis. <br /><br />“Rata-rata produksi untuk 4 Desa ini berkisar 4 ton gabah kering perhektar dengan luas areal sawah sekitar kurang lebih 450 hektar untuk tanam dua kali setahun, produksi gabah cukup lumayan,” timpalnya.<br /><br />Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sekadau, Sabas, berharap petani tidak puas dengan hasil yang sudah dicapai. Menurut Sabas, masih banyak areal pertanian milik petani disejumlah Desa yang belum terkelola dengan optimal. Pengaruhnya, memang keterbatasan modal dan sumber daya petani lokal.“Jangan puas dulu, terus kelola lahan pertanian yang ada,” katanya. “Sebetulnya potensi bukan hanya padi saja, jagung jugapotensi dibudidaya di tempat kita,” tadas Sabas. <strong>(mto/das)</strong></p>