Polda Kalbar Perketat Keluar-Masuk Seluruh Markas

oleh
oleh

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, saat ini kembali memperketat pintu keluar masuk markas komando di seluruh jajarannya, pascainsiden bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin pagi. <p style="text-align: justify;"><br />"Sebenarnya perlakuan memperketat pintu keluar masuk baik di Mapolda maupun di seluruh Polres sudah lama diberlakukan, tetapi kini lebih ditingkatkan lagi," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar di Pontianak.<br /><br />Ia menjelaskan, pihaknya juga baru saja selesai menggelar rapat dengan seluruh kepala Polres yang ada di Kalbar terkait insiden bom bunuh diri tersebut, dan membahas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kalbar umumnya.<br /><br />"Intinya seluruh jajaran Polda Kalbar diminta meningkatkan kewaspadaannya, dari beberapa kasus kekerasan yang sasaran tembak kekerasan sudah mengarah pada kepolisian," ungkapnya.<br /><br />Pengetatan pintu keluar masuk, menurut Mukson, terutama setelah jam kerja selesai, sehingga siapa saja yang masuk ke markas dilakukan pemeriksaan, bila perlu diperiksa menggunakan metal detektor.<br /><br />"Sebagai langkah antisipasi, kami juga telah mengumpulkan semua tokoh masyarakat, agama, dan etnis Kalbar dalam mencegah, mengantisipasi, dan memberantas aksi-aksi terorisme di Kalbar," ujarnya.<br /><br />Dalam pertemuan itu, semua tokoh masyarakat, agama dan etnis Kalbar menandatangani surat kesepakatan, yang intinya mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan aksi-aksi terorisme di Kalbar, serta mendukung pembentukan Densus 88 hingga ke daerah-daerah.<br /><br />Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar M Zeet Hamdy Assovie menyambut baik telah dilakukannya penandatanganan surat pernyataan dukungan pencegahan dan pemberantasan aksi-aksi terorisme di Kalbar, yang difasilitasi oleh Polda Kalbar.<br /><br />Ia menyatakan, terorisme sudah dalam memasuki ruang yang ada di masyarakat, sehingga bahaya dari aksi-aksi terorisme sudah ada di sekitar masyarakat.<br /><br />"Untuk itu, kami sangat mendukung Densus 88 dibentuk hingga ke daerah-daerah sehingga bisa memerangi terorisme hingga ke daerah," ujarnya.<br /><br />Menurut dia, terorisme tidak ubahnya sebagai "bunglon" yang bisa masuk dan hidup dimana saja, sehingga begitu ada kesempatan mereka dengan leluasa melakukan aksi kekerasan pada lingkungan sekitarnya. <strong>(das/ant)</strong><br /><br /></p>