Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi mengungkapkan, pada tahun 2011 terjadi kelebihan sebanyak 200 orang guru khususnya untuk Pendidikan Agama Islam (PAI). <p style="text-align: justify;">"Kelebihan itu khususnya untuk guru Pendidikan Agama Islam tingkat sekolah dasar," kata Mulyadi, di Pontianak, Jumat.<br /><br />Menurutnya, meski pun ada kelebihan guru tersebut, Dinas Pendidikan Kota Pontianak masih kekurangan guru tertentu.<br /><br />"Dari jenjang pendidikan guru agama Islam, kami memang kelebihan. Tetapi, kami juga masih kekurangan guru di bidang studi lainnya, seperti guru olahraga maupun guru-guru bidang studi tertentu," kata Mulyadi.<br /><br />Untuk mengatasi permasalahan kekurangan guru ini, lanjutnya, Disdik Pontianak akan mengajukan pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2011 untuk formasi tenaga pendidikan.<br /><br />"Hanya saja, kami tidak tahu berapa kuota yang diberikan untuk tahun ini," katanya.<br /><br />Mulyadi mengatakan, selain mengajukan kuota penerimaan CPNS, Diknas Kota Pontianak juga akan melakukan program alih spesialisasi. Artinya guru-guru yang kelebihan tersebut, diberi pelatihan-pelatihan dalam pengajaran bidang studi tertentu.<br /><br />"Kami latih lagi sehingga guru tersebut memiliki keterampilan mengajar," kata Mulyadi.<br /><br />Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Pontianak, Mujiono, menilai, adanya kelebihan guru agama dan kekurangan guru tertentu dikarenakan penyebaran guru yang tidak merata.<br /><br />"Guru PNS di Kota Pontianak cukup banyak, tapi tidak menyebar. Inilah salah satu penyebab kurangnya guru olah raga dan kelebihan guru agama," katanya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>