Dinas Peternakan Kaltim menyatakan populasi berbagai jenis peternakan seperti sapi, kerbau dan unggas mengalami peningkatan, kondisi itu diharapkan terus berkembang seiring dengan membaiknya perekonomian di provinsi itu. <p style="text-align: justify;">"Populasi sapi di Kaltim terdapat 91.297 ekor pada 2008, namun pada 2010 telah meningkat menjadi 111.326 ekor atau naik rata-rata 10,43 persen per tahun," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim, Ibrahim di Samarinda, Senin. <br /><br />Demikian pula untuk populasi kerbau, pada 2008 yang sebanyak 11.821 ekor meningkat menjadi 13.401 ekor pada 2009, selanjutnya bertambah menjadi 14.410 ekor pada 2010 atau naik rata-rata 12,40 persen. <br /><br />Menurutnya, Kaltim sangat berpotensi mengembangkan peternakan kerbau di sejumlah daerah, di antaranya adalah sejumlah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. <br /><br />Namun demikian, lanjutnya, Kaltim masih memiliki sejumlah permasalahan, khususnya untuk pencapaian swasembada daging pada 2014 karena penyediaan anggaran yang sangat terbatas. <br /><br />Seperti untuk pengadaan bibit sapi agar bisa mencapai populasi dasar 300.000 ekor, maka diperlukan pemasukan bibit sapi minimal 20 ribu ekor. Kondisi ini diharapkan peran swasta dan perusahaan di Kaltim karena tidak mungkin semua diharapkan dari pemerintah. <br /><br />Seiring dengan meningkatnya usaha peternakan, pendapatan petani dari usaha peternakan juga ikut meningkat. Pada 2008 rata-rata pendapatan peternak sekitar Rp889.650 per bulan, namun pada 2010 meningkat menjadi Rp1.003.000 per bulan. <br /><br />Begitu pula dengan tenaga kerja yang diserap sub sektor peternakan, terus mengalami peningkatan. Bila pada 2008 penyerapan tenaga kerja sebanyak 105.217 orang, maka pada 2010 naik menjadi 152.759 orang. <br /><br />Dari adanya fakta tersebut, lanjutnya, hal ini merupakan bukti bahwa sektor peternakan di Kaltim dapat menyerap tenaga kerja dan ikut berperan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. <br /><br />Pada 2011, lanjut Ibrahim, akan dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi pengadaan ternak sapi, penggemukan, pengadaan sapi bibit unggul, pengadaan sapi bunting, kerbau unggul, pengadaan ternak sapi bibit, pendistribusian sapi di kawasan perbatasan dan pengadaan unggas jenis itik dan pengadaan ternak babi unggul. <br /><br />"Selain itu, akan dibangun pabrik pakan mini, mesin pupuk bokasi dan pembangunan gudang bokasi pusat kesehatan hewan, pengembangan bahan bakar biogas di beberapa kabupaten maupun kota," ujar Ibrahim.<strong> (das/ant)</strong></p>