Prajurit dari berbagai satuan Tentara Nasional Indonesia sukses melakukan terjun payung di Kota Palangka Raya, meskipun kabut asap menyelimuti udara di provinsi setempat. <p style="text-align: justify;">Kabut asap tidak menjadi halangan bagi prajurit memamerkan kemampuannya beraksi di udara, kata Komandan Korem 102/Pjg Kol Kav Sulaiman Agusto usai mengikuti kegiatan HUT ke-69 TNI di Palangka Raya, Selasa.<br /><br />"Saya menganggap ini merupakan tantangan tersendiri bagi prajurit untuk terjun payung. Kalau mengenai kabut asap, saya tidak bilang sebelum melakukan terjun payung," tambah Sulaiman.<br /><br />Dia mengaku terjun payung di HUT ke-69 TNI untuk menghibur, sekaligus menunjukkan kepada masyarakat bahwa prajurit tidak kenal takut dan siap dalam kondisi apapun.<br /><br />"Atraksi terjun payung HUT TNI tahun ini hanya ada di dua kota se Indonesia, yakni Palangka Raya dan Surabaya. Saya sudah pesan dua bulan yang lalu," demikian Danrem Kalteng itu.<br /><br />Satu dari 13 Penerjun Payung, Serda Kowad Satuan Kopasus Siwi Putri Ningtyas mengaku, terjun payung di tengah kabut asap kesulitannya hanya saat ingin mendarat karena jarak pandang terlalu pendek.<br /><br />"Namun berkat latihan secara terus menerus dan niat yang kuat, terjun payung pun bisa terlaksana," kata Siwi.<br /><br />Dia mengatakan, menjadi penerjun payung bukan hal yang mudah, khususnya kaum perempuan. Apalagi, persiapan terjun payung di HUT ke-69 TNI terbilang singkat dan membutuhkan tenaga yang ekstra.<br /><br />"Saya bersyukur terjun payung kali ini berjalan sukses dan tidak ada halangan. Semoga dengan atraksi ini masyarakat Palangka Raya bisa terhibur," ujar Kowad Kopasus itu.<strong> (das/ant)</strong></p>