Presiden: IKN Masa Depan Indonesia dan Milik Anak-Anak Muda

oleh
oleh

SAMARINDA, KN – Kongres Nasional Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) XXXII dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) XXXI di Gedung Convention Hall Samarinda resmi dibuka Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa (21/6/2022) sore.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Presiden Jokowi didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Kaltim Isran Noor dan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Benedictus Papa.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengungkapkan pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur tepatnya di Sepaku, Penajam Paser Utara merupakan mimpi lama, gagasan lama yang belum dieksekusi dan sekarang telah dieksekusi dan ada back up undang-undangnya.

“Jika masih ada yang meragukan jadi pindah atau tidak, Undang-undangnya sudah ada. Ada juga pertanyaan apakah setelah 2024 akan dilanjutkan, sudah ada UU nya yang didukung 93 persen di parlemen pusat,” ungkap Jokowi kepada lebih dari 1.000 peserta Kongres PMKRI dan tamu undangan yang hadir di Convention Hall Samarinda.

Dijelaskan, pemindahan IKN diawali gagasan dari Presiden Soekarno. Karena apa, logikanya, hitung-hitungannya memang harus pindah. Karena, beban Pulau Jawa terlalu berat. Pertama, sebut dia, populasi, dimana 56 persen penduduk Indonesia ada di Jawa. Kedua, dari sisi ekonomi, GDP 58 persen itu ada di Jawa. Jadi harus ada pemerataan ekonomi.

“Dan yang terpenting adalah kita ingin Indonesia sentris, bukan Jawa sentris. Jika kita tarik dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan itu yang ditengah itu adalah Kalimantan Timur.

Ibu Kota Nusantara (IKN) ini bukan hanya memindahkan fisik (gedung) kita di Jakarta kesini, bukan itu. Masa depan Indonesia, pintu gerbangnya ada disini, di Kaltim,” jelas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa pemindahan IKN ini dapat merubah pola pikir, cara kerja baru, birokrasi baru. Dengan menggunakan cara-cara baru, yaitu teknologi.

“Dan ini adalah milik anak-anak muda. Disinilah akan kita mulai future economy, future technology, future energy. Rumah sakit dibangun harus standar internasional, universitas yang kelasnya betul-betul internasional, dan ini yang benar-benar kita harapkan untuk mendapatkan future job, yang akan dimanfaatkan oleh rekan-rekan di PMKRI maupun generasi muda lainnya di Indonesia,” kata Jokowi pada kongres yang mengangkat tema “Mempertegas Arah Pembangunan Nasional yang Berkeadilan Pasca Penetapan IKN” ini.

Sebelumnya, Gubernur Isran Noor dalam sambutannya mengharapkan pembangunan IKN segera terwujud seiring antusias dan dukungan dari banyak pihak, utamanya masyarakat, hingga anggota PMKRI se Indonesia.

“Selamat datang Pak Presiden di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, di Samarinda. Kalau tadi kan ibu kota Nusantara,” ucap Isran Noor.

“Mudah-mudahan Pak Presiden datang kesini terus dan IKN itu segera terwujud. Serta semoga kongres ini berlanjut dan berlangsung dengan lancar, serta menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota PMKRI dan masyarakat Indonesia secara umum,” tambah Isran.

Tampak hadir Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan anggota Forkopimda Kaltim, Bupati dan Wali Kota se Kaltim, serta Uskup Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto. (her/yans/adpimprovkaltim).