Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat untuk tidak berpikir negatif dalam menyikapi masalah bangsa dan negara. <p style="text-align: justify;">Saat meresmikan proyek terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat sore, Yudhoyono mengatakan berpikir negatif dan pesimis membuat keadaan tidak menjadi lebih baik.<br /><br />"Kalau kita selalu berpikir negatif, bersikap pesimis, misalnya ada 10 orang, 20 orang pikirannya negatif semua, sikapnya pesimis semua, bikin seminar berhari-hari, di ruangan yang gelap, hampir pasti output-nya jiwa yang gelap, pikiran yang tidak terang dan negatif, sikap yang pesimis. Maka kelompok itu tidak akan ke mana-mana, yah di situ," kata Yudhoyono.<br /><br />Presiden meminta masyarakat mengembangkan optimisme dan sikap positif karena keduanya dapat memberik solusi dalam menghadapi masalah yang dihadapi bersama.<br /><br />"Seraya membangun visi kemudian menetapkan strategi dan kebijakan. Dari situ kita berangkat menjalankannya sampailah masa depan yang kita tuju," katanya.<br /><br />Presiden menyebut saat ini adalah momentum baik bagi Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.<br /><br />Mengutip hasil studi McKinsey, Presiden mengatakan saat ini jumlah penduduk kelas menengah Indonesia mencapai 45-50 juta jiwa dan menjelang 2030 akan mencapai 135 juta jiwa.<br /><br />Sementara investasi yang diperlukan Indonesia saat ini baru mencapai 0,5 triliun dolar AS, namun menjelang 2030 jumlah ini akan menjadi 1,8 triliun dolar AS.<br /><br />"Apa artinya, ada ruang yang makin besar di negara kita untuk pergerakan ekonomi secara nasional," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>