Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggarisbawahi perlunya untuk juga menjaga pertumbuhan senafas dengan ketahanan ekonomi dalam upaya menjaga perekonomian nasional. <p style="text-align: justify;">"Mari kita meletakkan dalam satu nafas pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi," kata Presiden di Jakarta, Senin, saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) IX yang bertema "Dunia Usaha Maju, Indonesia Kuat".</p> <p style="text-align: justify;">Presiden memaparkan bahwa yang menjadi tujuan perekonomian bukan hanya pertumbuhan meskipun pertumbuhan sangat penting mengingat jika ekonomi tidak tumbuh maka tidak mungkin pengangguran dan kemiskinan berkurang.</p> <p style="text-align: justify;">Menurut Presiden, merujuk pada apa yang terjadi di seluruh dunia beberapa waktu terakhir yaitu resesi global yang berkepanjangan maka setiap bangsa harus juga bisa menjaga ketahanan ekonominya.</p> <p style="text-align: justify;">"Kalau hanya pertumbuhan, pertumbuhannya patah, kita tidak memiliki ketahanan menghadapi gonjang-ganjing perekonomian dunia, ekonomi kita bisa jatuh," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Oleh karena itu dalam Pertemuan Puncak Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali pada Oktober 2013, Indonesia selaku tuan rumah menurut Presiden akan mengusung tema yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi regional dan juga ketahanan ekonomi di jajaran APEC.</p> <p style="text-align: justify;">"Maka mari ini kita pegang teguh (keselarasan itu) ketika kita ingin mengatasi berbagai masalah ekonomi dan sekaligus kita ingin membangun ekonomi kita yang lebih baik di masa depan," katanya.</p> <p style="text-align: justify;">Saat membuka Munas yang berlangsung lima tahun sekali itu, Presiden Yudhoyono didampingi oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Apindo Sofyan Wanandi, dan Gubernur Jakarta Joko Widodo.</p> <p style="text-align: justify;">Turut hadir dalam acara itu antara lain Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung dan sekitar 1000 pengusaha anggota Apindo. <strong>(phs/Ant)</strong></p>