Pemerintah berharap aneka produk fesyen Indonesia bisa mendominasi pasar ASEAN saat Masyarakat Ekonomi ASEAN terwujud tahun 2015 mendatang. <p style="text-align: justify;">Pemerintah berharap aneka produk fesyen Indonesia bisa mendominasi pasar ASEAN saat Masyarakat Ekonomi ASEAN terwujud tahun 2015 mendatang.<br /><br />"Kami ingin tahun 2015 nanti, produk fesyen Indonesia bisa menjadi pemimpin pasar di ASEAN. Bukan hanya pakaian jadi saja, tapi juga produk lain seperti sepatu dan aksesoris yang dihasilkan pabrikan maupun industri kecil menengah," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, usai membuka pameran produk kulit di Plasa Kementerian Perindustrian Jakarta, Rabu.<br /><br />Euis mengatakan pemerintah berusaha membantu pelaku usaha, khususnya mengelola IKM, meningkatkan daya saing produk dengan menyediakan fasilitas pelatihan pengembangan desain serta pengontrolan kualitas.<br /><br />"Soal kualitas sebenarnya produk kita sudah cukup bagus. Hanya konsistensi yang masih sulit, terutama bagi IKM. Karena itu, kami memberikan pendidikan bagi pengrajin supaya mereka bisa konsisten menghasilkan produk berkualitas," katanya.<br /><br />Pemerintah, katanya menjelaskan, juga berkomitmen membantu promosi dan upaya pembangunan merek produk fesyen Indonesia di kawasan Asia Tenggara.<br /><br />"Membangun ‘brand’ tidak mudah dan butuh waktu karena itu sama dengan membangun persepsi. Selama ini masalah pembangunan ‘brand’ ditangani Kementerian Perdagangan, selanjutnya kami juga ingin membantu. Kami akan berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan dan mungkin membuat nota kesepahaman untuk bekerja sama memajukan ‘brand’ fesyen Indonesia," jelasnya.<br /><br />Lebih lanjut dia menjelaskan, hingga saat ini produk fesyen seperti tekstil, pakaian jadi dan alas kaki merupakan produk ekspor andalan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap keseluruhan nilai ekspor nonmigas.<br /><br />Euis mencontohkan, selama tahun 2010 industri alas kaki memberikan sumbangan sampai 2,5 miliar dolar AS terhadap pada ekspor nonmigas Indonesia.<br /><br />Sementara ekspor tekstil dan produk tekstil, menurut data Kementerian Perdagangan, selama tahun 2010 nilainya mencapai 11,2 miliar dolar.(Eka/Ant)</p>