Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat Yomin Tofri menyatakan, produksi padi di provinsi itu berdasarkan angka ramalan II (Aram II) 2012 diperkirakan naik 0,52 persen dibanding 2011 dari 1.370.000 ton GKG (gabah kering giling) menjadi 1.380.000 GKG. <p style="text-align: justify;">Peningkatan produksi padi diperkirakan karena meningkatnya luas panen sebesar 1,56 persen dari 444.353 hektare menjadi 451.280 hektare, kata Yomin Tofri di Pontianak, Minggu.<br /><br />Ia menjelaskan, produksi padi sawah memberikan kontribusi dominan terhadap produksi padi di Kalbar yakni sebesar 86,70 persen dan produksi padi ladang sebesar 13,30 persen.<br /><br />Menurut Yomin, Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Aram II 2012, merupakan provinsi dengan produksi padi terbesar di Kalimantan, yakni 43,95 persen, disusul Provinsi Kalbar 29,50 persen, Kalimantan Tengah 14,40 persen dan Kalimantan Timur 12,14 persen.<br /><br />Adapun sentra-sentra produksi padi di Kalbar, di antaranya Kabupaten Sambas, Kabupaten Pontianak, Kubu Raya atau menyebar di 14 kabupaten/kota.<br /><br />Sementara itu, produksi jagung berdasarkan Aram II 2012 di Kalbar diperkirakan turun 0,37 persen dari 2011 yakni dari 160.819 ton menjadi 160.226 ton.<br /><br />Kepala BPS Kalbar menyatakan, penurunan itu karena berkurangnya luas panen sebesar 1,16 persen dari 45.593 hektare menjadi 45.062 hektare.<br /><br />Meski luasan panen jagung mengalami penurunan, Kalbar masih menjadi sentra jagung di Kalimantan yakni sebesar 55,26 persen, disusul Kalsel 38,44 persen, Kalteng 3,22 persen, dan Kaltim sebesar 3,07 persen, ungkap Yomin.<br /><br />Sementara produksi jagung di Kalbar dipusatkan di Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, karena di lokasi tersebut lahannya sesuai untuk pengembangan jagung.<br /><br />Dari data yang ada, Kalbar memiliki 244.985 hektare lahan yang potensial untuk pengembangan jagung, tersebar di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Pontianak, dan Kabupaten Landak.<br /><br />Pemprov Kalbar, telah menetapkan jagung sebagai salah satu komoditas unggulan dengan program gerakan satu juta ton. Selain itu, pemerintah provinsi itu juga telah menyiapkan grain SILO yang digunakan untuk menampung jagung sementara guna mempertahankan kadar air jagung sehingga tetap bermutu baik. <strong>(phs/Ant)</strong></p>