Program Penambahan 20 MW PLN Kalbar Ditunda

oleh
oleh

Realisasi penambahan kapasitas mesin pembangkit sebesar 20 Mega Watt (MW) oleh PLN Wilayah Kalimantan Barat ditunda hingga triwulan I tahun 2012 karena masalah teknis. <p style="text-align: justify;">Menurut Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar, Andreas Heru Sumaryanto di Pontianak, Selasa, jadwal semula program penambahan mesin pembangkit dengan sistem sewa itu rencana mulai masuk sistem pada tahun ini.<br /><br />"Masih ada beberapa kekurangan yang perlu disiapkan agar mesin dapat beroperasi," kata Andreas Heru.<br /><br />Ia melanjutkan, mesin pembangkit tersebut juga sudah cukup lama di Batam, Kepri, sebelum dikirim ke Pontianak.<br /><br />Ia berharap, dengan masuknya mesin pembangkit tersebut untuk mendukung keandalan sistem.<br /><br />"Kalau sudah operasional, nanti PLTG dapat tidak digunakan, melainkan menjadi pendukung di sistem tersebut," kata Andreas Heru Sumaryanto, menjelaskan.<br /><br />Saat ini, Sistem Khatulistiwa meliputi Kota Pontianak dan sekitarnya, Kota Mempawah, Singkawang hingga sebagian Sambas, serta Ngabang.<br /><br />Beban puncak di penyulang tersebut mencapai 198 MW, sedangkan kapasitas mesin sebelum pemeliharaan mesin 211 MW.<br /><br />Mesin pembangkit terbesar yang dimiliki PLN adalah PLTG dengan kapasitas 30 MW. Letaknya di PLN Sektor Kapuas, Siantan, Kota Pontianak.<br /><br />PLN Wilayah Kalbar akan menggunakan elpiji sebagai bahan bakar PLTG guna menekan biaya operasional. Untuk saat ini, biaya produksi PLTG di Sektor Siantan rata-rata mencapai Rp2.800 per kilo watt hours. Ia memperkirakan biaya produksi PLTG tersebut akan berkurang menjadi Rp1.300 per KWH.<br /><br />PLN Wilayah Kalbar juga akan menambah mesin pembangkit di PLN Singkawang dengan kapasitas 15 MW. <strong>(phs/Ant)</strong></p>