PT SMART Kembangkan Unsur-Unsur Program Pencegahan Kebakaran

oleh
oleh

PT SMART Tbk (SMART), anak perusahaan dari Golden-Agri Resources (GAR), hari ini mengumumkan rencananya untuk mengembangkan program pencegahan kebakaran berbasis masyarakat, Desa Siaga Api, yang berhasil dilaksanakan sepanjang tahun 2016 yang lalu. <p style="text-align: justify;">Pada tahun 2016, 17 desa di Propinsi Kalimantan Barat dan Jambi secara aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan kebakaran yang dicanangkan perusahaan dengan dukungan instansi terkait. <br /><br />Desa-desa yang turut serta dalam program desa percontohan ini dibekali pelatihan pencegahan kebakaran, infrastruktur dasar penanggulangan kebakaran, dan mekanisme deteksi dini agar dapat mengambil tindakan penanganan kebakaran bersama dengan Masyarakat Siaga Api untuk mengurangi risiko kebakaran secepat mungkin di daerah mereka.<br /><br />Desa-desa tersebut juga memiliki akses langsung terhadap tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat GAR/PT SMART dan sarana/prasarana pemadaman kebakaran yang dimiliki perusahaan, serta secara rutin melaksanakan kegiatan patroli bersama.<br /><br />SMART mengumumkan hari ini bahwa delapan desa binaannya di Propinsi Kalimantan Barat telah berhasil mencegah kebakaran di sepanjang tahun lalu dan akan menerima insentif dari perusahaan dalam bentuk bantuan infrastruktur sosial. <br /><br />Tiga dari delapan desa tersebut ditetapkan sebagai bagian dari program desa percontohan nasional oleh pemerintah Indonesia melalui Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. Sembilan desa binaan SMART lainnya di Propinsi Jambi menunjukkan tingkat keberhasilan serupa dan akan diumumkan lebih lanjut akhir bulan ini.<br /><br />CEO Perkebunan Sinar Mas Wilayah Kalimantan Barat, Susanto Yang, mengatakan, “Desa-desa rawan dengan risiko kebakaran saat ini telah berubah menjadi desa siaga api. Capaian ini tentu buah dari dari kerja keras kita semua dan wujud dari kerjasama yang baik dengan semua unsur masyarakat, tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat kami dan pemerintah daerah untuk mencegah apa yang selama ini merupakan tantangan bersama. Kami berharap tiga desa yang ditetapkan sebagai bagian desa percontohan nasional oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian ini dapat memberikan contoh yang baik bahwa upaya pencegahan kebakaran melalui kolaborasi yang erat di lapangan sangat mungkin diwujudkan. Kita semua tentu mengharapkan capaian yang sudah sangat baik ini dapat terus kita pertahankan tahun ini dan di masa yang akan datang.”<br /><br />Berpijak dari keberhasilan dan evaluasi atas pelaksanaan program ini tahun lalu, SMART/GAR akan mengembangkan unsur-unsur program pencegahan kebakaran yang berhasil dilaksanakannya ke dalam satu program bernama Desa Makmur Peduli Api, yang menggabungkan tiga elemen penting – pencegahan kebakaran, konservasi dan ketahanan pangan. Tahun ini, perhatian yang lebih besar akan diberikan pada pelaksanaan konservasi bersama masyarakat untuk melindungi hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi dan kawasan dengan Stok Karbon Tinggi.<br /><br />Di seluruh Indonesia, SMART/GAR telah mengidentifikasi kawasan seluas 75.000 hektar di dalam wilayah operasional perkebunannya (setara dengan luas ukuran Singapura), untuk dikonservasi. Dari jumlah tersebut, di Propinsi Kalimantan Barat perusahaan saat ini dalam proses merehabilitasi lahan gambut seluas 2.600 hektar dan mengkonservasi sekitar 17.000 hektar kawasan hutan bernilai konservasi tinggi bersama-sama dengan masyarakat.<br /><br />Managing Director Sustainability PT SMART/GAR, Agus Purnomo, mengatakan, “Dari capaian selama ini, perusahaan merencanakan untuk mengembangkan pelaksanaan program Desa Makmur Peduli Api dengan menambahkan kegiatan pelestarian fungsi ekosistem lokal, meningkatkan produktifitas lahan pertanian masyarakat tanpa membakar, melatih lebih banyak warga masyarakat untuk memahami manfaat pencegahan kebakaran, serta dengan dukungan pemerintah dan instansi terkait meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa-desa<br />percontohan.”<br /><br />Selain itu, SMART juga tengah melaksanakan program percontohan yang dikenal dengan nama Sekolah Lapangan di desa Lembah Hijau 2, yang melatih warga masyarakat setempat untuk menerapkan teknik pertanian ekologis terpadu tanpa bakar dalam mengelola lahan.<br /><br />Program ini sejalan dengan himbauan Pemerintah bagi pelaku usaha di sektor perkebunan untuk memfasilitasi upaya membangun mata pencarian alternatif bagi masyarakat. SMART berencana untuk melaksanakan program ini di tujuh desa lainnya di Propinsi Kalimantan Barat secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang.(Rls)</p>