Investasi di kabupaten sintang kerap menuai keluhan. Kali ini disampaikan oleh warga Desa Baung Sengatap Kecamatan Ketungau Hilir terkait minimnya kontribusi perusahaan pada masyarakat di daerah itu. Dalam pertemuan antara masyarakat dengan perusahaan, PT SNIP membantah kalau pihaknya tak peduli. <p style="text-align: justify;">Nansim, Kepala Dusun Tanjung Semuntik mengeluhkan belum adanya pembagian bibit karet tahap II dari perusahaan dan pupuk, padahal sejumlah karet yang telah di tanam memerlukan pemupukan segera. Nansim juga mengungkapkan keluhannya terkait belum adanya perhatian pemerintah untuk membangun jalan di daerahnya.<br /><br />“Perusahaan hanya ingin menggali keuntungan, tanpa memperhatikan nasib masyarakat. Ketika karet sudah di tanam, masyarakat bingung karena tak ada pupuk. Masyarakat juga menanti kepastian pembagian bibit karet,” keluhnya.<br /><br />Hal yang sama juga di ungkapkan Kepala Dusun Baung Hulu, Semion, yang meminta bibit karet dan pupuk segera di salurkan. ia juga mengatakan kalau permintaan itu tak di turuti, lahan yang telah di serahkan ke perusahaan akan di tarik kembali.<br />Kepala Dusun Pedadang Hulu, M Apit mengeluhkan sulitnya meminjam alat berat ke perusahaan, padahal alat tersebut bukan di gunakan untuk kepentingan pribadi.<br /><br />“Permintaan yang kami sampaikan bukannya di respon tapi malah di oper sana, oper sini untuk meminta izin,” keluhnya.<br /><br />Manager PT SNIP, Dani dalam pertemuan itu membantah kalau pihaknya tidak peduli pada keluhan dan permintaan masyarakat. Bahkan, kata dia, pihaknya telah menyiapkan bibit dan pupuk yang akan di bagikan ke masyarakat.<br /><br />“Bibit karet akan segegar di bagikan, soal pupuk juga udah siap. Tapi menunggu bibit karet selesai di bagi. Namun, bila masyarakat memang menginginkan agar bibit karet dan pupuk di bagikan segara, permintaan itu akan kita kabulkan. Untuk pembagian bibit karet di rencanakan bulan maret,” katanya.<br /><br />Soal keluhan jalan, ia menuturkan kalau perusahaan sudah melakukan upaya perbaikan, namun belum sempurna karena terkendala cuaca. Bahkan ia mengklaim kalau perbaikan jalan sudah di lakukan mencappai 80 persen<br /><br />“Perbaikan jalan akan tetap kita lakukan, namun sesuai dengan kemampuan keuangan yang kita miliki. Kita tak ingin melebih kadar kemampuan, lagipula perusahaan juga butuh untuk hidup dan mendukung kegiatan operasional di lapangan,” jelasnya. <br /><br />Terkait keluhan peminjaman alat berat, ia berkilah kalau peminjaman itu tidaklah sulit di kabulkan. Namun, ia menyarankan pada masyarakat agar membuat permintaan tertulis.<br /><br />“Selama ini, bila masyarakat membutuhkan kita selalu siap membantu. Namun, adakalanya permintaan itu tak bisa di turuti, mungkin saja pas masyarakat meminjam, alat berat sedang di gunakan atau rusak,” jelasnya.<strong>(phs)</strong></p>