Home / Tak Berkategori

Putus Akibat Banjir, Warga Minta Pemkab Bangun Jembatan Kembali

- Jurnalis

Rabu, 5 April 2017 - 05:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir bandang cukup besar yang terjadi di Daerah Sayan, Tanah Pinoh (Kota Baru) dan Sokan pada tahun 2016 lalu masih menyisakan duka bagi masyarakat. Pasalnya, dua jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang hingga saat ini belum diperbaiki atau dibangun kembali oleh Pemerintah Kabupaten Melawi. <p style="text-align: justify;">Hal tersebut membuat banyak warga berharap pemerintah bisa segera mungkin memperbaiki atau membangun kembali jembatan tersebut dilokasi yang sama serta dengan perencanaan yang matang mengingat kondisi banjir bisa kemdali datang kapan saja.<br /><br />Yarto seorang tokoh masyarakat Sokan mengatakan, dari dua jembatan yang putus diterjang banjir tersebut, yang jelas jembatan Sokan yang sangat-sangat urgen. Sebab jembatan yang terbentang panjang kurang lebih 102 meter dengan lebar 1,5 meter itu menjadi penghubung antar desa satu-satunya yang juga digunakan para pelajar sebagai sarana menyeberang menuju ke sekolahnya.<br /><br />“Jembatan itu menghubungkan antara desa Nanga Sokan, Desa Sepakat ke Desa  Muara Tanjung Sokan. Jadi warga saat ini menyeberang menggunakan perahu mesin, kalau bahasa kami temple untuk menyeberang. Yang mana harus mengeluarkan biaya setiap harinya. Begitu juga anak-anak sekolah yang menyeberang, harus merogoh kocek untuk biaya transportasi menyeberang setiap harinya,” katanya saat ditemui di Nanga Pinoh, Selasa (4/4).<br /><br />Lebih lanjut Ia mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan satu orang warga bersama kendaraannya, berkisar Banjir bandang yang melanda tiga kecamatan, Sayan, Tanah Pinoh dan Sokan yang hingga dua jembatan gantung di Sokan dan Kota Baru putus, membuat akses sejumlah desa  diangka Rp. 20 ribu untuk pulang pergi. Begitu juga dengan anak sekolah yang menyeberangkan kendaraannya.<br /><br />“Hal itu lah yang diminta warga agar pemerintah segera membangun kembali. Namun saya mendapat informasi bahwa pembangunan jembatan itu tidak masuk pada tahun ini. Adapun pembangunan jembatan yang saya dengar bergeser sangat jauh. Sehingga bila itu terjadi membuat warga harus memutar sangat jauh,” ujarnya.<br /><br />Menurut Informasi yang diperoleh Yarto, jembatan yang muncul yakni pembangunan jembatan di Desa Sepakat Dua menyeberang ke Desa Tanjung Sokan, bukan di lokasi awalnya di Nanga Sokan. <br /><br />“Yang pastinya akan mutar lebih jauh dan dua kali menyebrang jembatan,” paparnya.<br /><br />Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Melawi, Nur Ilham, berharap pemerintah segera merealisasikan aspirasi masyarakat terkait jembatan Nanga Sokan itu. Karena jembatan itu sangat dibutuhkan di masyarakat.<br /><br />“Bupati Melawi pernah berststmen di usai banjir yang terjadi, bahwa Pemkab terus menginventarisasi dampak kerusakan akibat banjir. Untuk jembatan gantung yang putus akan lihat statusnya, apakah masuk jalan provinsi, atau jalan kita. Kalau itu jalan provinsi, maka kita akan laporkan ke provinsi, kita minta ada segera koordinasi kalau memang nanti tak bisa mereka cepat tanggapi, “ katanya.<br /><br />Bahkan, lanjut Nur Ilham, Bupati pernah mengatakan Pemkab, akan bekerja sama dengan DPRD untuk mengambil langkah perbaikan segera, misalnya dengan melakukan tender lebih awal atau mempercepat pelaksanaan proyek sebelum selesainya masa evaluasi APBD. Yang terpenting item jembatan gantung ini masuk dalam KUA PPAS masuk dalam RAPBD 2017. <br /><br />“Nah, status jembatan Nanga Sokan yang putus inikan statusnya kabupaten, beda dengan jembatan keranjik di Kota baru yang statusnya adalah kewenangan Provinsi. Jadi intinya segeralah diperbaiki, jangan membuat masyarakat menunggu dan berharap, karena sudah 6 bulan berlalu semenjak putus diterjang banjir. Apalagi ini sangat dibutuhkan, dan pembangunannyapun diharapkan dilokasi awal, sesuai permintaan masyarakat. Karena jarak tempuh lokasi jembatan awal itu lebih dekat dijangkau masyarakat, tidak memutar,” paparnya. (KN)</p>

Berita Terkait

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau
Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga
Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif
TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat
Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 
Menko Perekonomian Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi Masih “On Track”
Momentum HPN 2026, KH. Ma’ruf Amin Dorong Jurnalis Angkat Kembali Sejarah “Geger Cilegon” — Jejak Perlawanan dari Tanah Ulama
Satpolair Polres Sintang Gelar Patroli di Perairan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 21:45 WIB

Wempi W Mawa Tekankan Strategi Pembangunan Cerdas untuk Hadapi Tantangan Wilayah Luas Malinau

Kamis, 6 November 2025 - 21:26 WIB

Kaltara Masuk Empat Besar Indeks Harmoni Indonesia 2025, Bukti Keharmonisan Sosial Terjaga

Kamis, 6 November 2025 - 14:48 WIB

Kabag Ops Polres Sintang Hadiri Pembukaan Kelam Tourism Festival 2025, Pastikan Pengamanan Berjalan Aman dan Kondusif

Kamis, 6 November 2025 - 14:21 WIB

TMMD Ke-126 Kodim 1013/Muara Teweh Resmi Ditutup, Kasdam XXII Apresiasi Sinergi TNI-Rakyat

Rabu, 5 November 2025 - 19:43 WIB

Warga Desa Jasa Tolak Pemasangan Patok Batas Hutan Produksi Terbatas 

Berita Terbaru