Raskin Dijual Rp 3.300 Per Kilo

oleh
oleh

Raskin (Beras miskin) sejatinya bagi warga miskin dengan harga yang ditentukan pemerintah seyogyanya dapat sedikit meringankan beban warga miskin ternyata malah dimanfaatkan oknum-oknum tertentu. Kali ini terjadi di Desa Pauh Kecamatan Kayan Hilir. Oleh oknum tertentu, beras itu dijual dengan harga Rp 165.000 perkarung, jika dikalkulasi maka perkilo dijual dengan harga Rp 3.300. <p style="text-align: justify;">Seperti yang disampaikan oleh salah seorang warga Desa Pauh Kecamatan Kayan Hilir, Yosef (40), kepada koran ini, Minggu (4/12) di Sintang, mengatakan awalnya, pembagian raskin itu yang diumumkan melalui gereja menyebutkan harga Rp 160.000 perkarung, lebih parah lagi ketika pembagian harga itu kembali naik menjadi Rp 165.000 perkarung. <br /><br />“Jarak angkutan dari Sintang ke Nanga Mau sekitar satu jam seperempat, dulunya oknum aparat desa itu hanya menjual dengan Rp 135.000 perkarung, saat ini dijual dengan harga yang fantastis,” kata Yosef.<br /> <br />Masih menurut Yosef, pembagian itu untuk tahun ini hanya satu kali saja dilaksanakan, padahal pada tahun sebelumnya pembagian itu dilaksanakan dua kali dalam setahun. Dengan dirinya mempertanyakan, sebenarnya pembagian raskin itu polanya seperti apa, betulkan harganya dan pembagiannya hanya satu tahun sekali. <br /><br />“Selain itu, satu karung diperuntukkan bagi dua kepala keluarga, sehingga satu kepala keluarga hanya mendapatkan 25 kilo gram raskin. Itu pun kalau diperhatikan tidak semua raskin itu habis dibagikan ke masyarakat yang kurang mampu, kelebihannya saya perhatikan disimpan oleh oknum aparat desa,” imbuhnya.<br /> <br />Kata Yosef terjadinya peristiwa ini membuat masyarakat kesal, bahkan dari kabar yang ada, beberapa masyarakat sempat akan membakar kantor desa. Pembagian yang dilaksanakan dipekan lalu itu, membuat masyarakat keberatan. <br /><br />“Kami meminta agar oknum aparat desa itu ditindak, bahkan jika perlu oknum itu dipecat, karena telah membuat masyarakat kesal, yang menjadikan raskin sebagai ajang bisnis,” tukasnya. <strong>(phs)</strong></p>