Ratusan Buruh Pelabuhan Sampit Mogok Kerja

oleh
oleh

Sebanyak 586 buruh pelabuhan yang tergabung dalam Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Karya Bahari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Kamis, melakukan mogok kerja. <p style="text-align: justify;">"Para buruh bongkar muat Pelabuhan Sampit tersebut mogok kerja menyusul adanya ancaman General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Sampit, abdul Rafiq Fanany, yang akan membubarkan dan melarang TKB berada di areal pelabuhan," kata Ketua Koperasi TKBM Karya Bahari, Budiansyah. <br /><br />Ancaman akan membubarkan dan tidak memperbolehkan buruh pelabuhan yang tergabung dalam Koperasi TKBM berada di lokasi Pelabuhan Sampit tersebut diungkap GM PT Pelindo III Cabang Sampit pada rapat bersama Selasa (8/3) 2011. <br /><br />Menurut Budiansyah, dalam rapat bersama itu GM PT Pelindo III Cabang Sampit mengatakan bahwa mulai bulan April para buruh TKBM tidak diizinkan lagi bekerja di Pelabuhan Pelindo III Sampit, yakni pelabuhan Sampit dan Bagendang. <br /><br />Ucapan Fanany itu otomatis menyulut emosi dan menimbulkan keresahan seluruh anggota Koperasi TKBM Karya Bahari yang beranggotakan sebanyak 586 orang. Pernyataan itu diucapkan AR Fanany secara emosiaonal dan tanpa dilandasi dasar hukum yang jelas. <br /><br />"Pimpinan PT Pelindo III Cabang Sampit tidak berhak membubarkan TKBM sebab keberadaan kami telah diatur dalam undang-undang karena itu kami semua buruh pelabuhan Sampit dan Bagendang mununtutnya GM PT Pelindo III Cabang Sampit mundur dari jabatannya," katanya. <br /><br />Keluarnya ucapan GM PT Pelindo III Cabang Sampit dilatari adanya perbedaan pendapat antara buruh striping (bongkar) dan buruh stoping (muat) di Pelabuhan Bagendang. <br /><br />Buruh striping dan buruh stoping saling bersaing dalam wilayah kerja keadaan ini nyaris berujung bentrok fisik antar sesama buruh, namun berhasil diredam oleh pengurus TKBM. <br /><br />Selanjutnya, persoalan ini kemudian dibawa kedalam forum rapat bersama yang difasilitasi oleh pihak Pelindo III. Rapat ini juga diikuti oleh Administrator Pelabuhan (Adpel) Sampit sebagai pembina TKBM. <br /><br />Secara umum rapat berjalan lancar dan semua pihak yang hadir terutama para perwakilan buruh sudah membuat sebuah kesepakatan yaitu akan saling bekerja sama. <br /><br />"Kami harap GM PT Pelindo III Cabang Sampit pada Selasa (15/3) mendatang meminta maaf secara terbuka dihadapan seluruh buruh pelabuhan dan khusu untuk hari ini Kamis (10/3) seluruh buruh menghentikan kegiatannya dan akan kembali bekerja pada Jumat (11/3)," terangnya. <br /><br />Sementara GM PT Pelindo III Cabang Sampit abdul Rafiq Fanany membantah jika dirinya pernah megeluarkan ucapan akan membubarkan TKBM dan melarang mereka bekerja di pelabuhan Sampit dan Bagendang. <br /><br />"Saya tidak pernah mengucapkan bahkan berkeinginan untuk membubarkan TKBM atau melarang mereka untuk berkerja di palabuhan Sampit maupun Bagendang dan saya juga tidak memiliki kewenangan membubarkan TKBM, mereka semua adalah mitra PT Pelindo III Cabang Sampit, jadi untuk apa dibubarkan," ungkapnya. <br /><br />Mengenai keinginan para buruh pelabuhan yang menuntutnya mundur ia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, sebab itu adalah hak mereka dalam mengeluarkan pendapat. <br /><br />Aksi mogok kerja para buruh itu berimbas pada pelayanan pelabuhan menjadi terhenti, sejumlah kapal yang sudah merapat didermaga tidak dapat melakukan bongkar muat, demikian juga dengan belasan truk angkutan tidak dapat melakukan aktivitas bongkar muat. <strong>(das/ant)</strong></p>