Ratusan Guru Di Melawi Dilatih Cara Menulis Buku

oleh
oleh

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Melawi, Kalbar mengadakan pendidikan dan latihan (Diklat) cara menulis buku kepada ratusan guru di Melawi. Kegiatan yang pertama kali dilaksanakan setelah IGI terbentuk di Melawi tahun 2017 tersebut, berlangsung selama dua hari yakni 18-19 November 2017 di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi. <p style="text-align: justify;">Kegiatan dibuka la oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Joko Wahyono, dihadiri Ketua Umum IGI Pusat, M. Ramli Rahim dan Ketua IGI Provinsi Kalbar.  Sementara pemateri Diklat tersebut diisi oleh guru-guru berprestasi dilingkungan Pemprov Kalbar. Dalam pelatihan tersebut, menargetkan para guru kedepannya harus bisa menulis karya tulis dan menulis buku sampai terbit atau satu guru satu buku (Sagusaku).<br /><br />Ketua IGI Melawi, E. H. Simanjuntak, ditemui disela-sela kegiatan mengatakan bahwa program Dilkat ini merupakan salah satu bukti bahwa IGI Melawi juga sangat fokus membantu para guru untuk terus meningkatkan kemampuan mereka terutama dalam bidang menulis.<br /><br />Dikatakan Simanjuntak, kehadiran IGI khususnya di Melawi sebagai salah satu organisasi profesi guru di Indonesia harus benar-benar bermanfaat bagi semua guru. Diakui Simanjuntak, masih banyak guru kurang dalam melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah apalagi menulis menjadi buku.<br /><br />Simanjuntak berharap, dengan adanya Dilkat ini, dapat membantu para guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam menulis buku hingga terbit. <br /><br />“Seorang guru tidak hanya bertugas mengajar. Namun, harus belajar untuk membuat karya tulis ilmiah. Karena, salah satu syarat guru untuk naik jabatan yakni membuat karya tulis ilmiah,” ungkapnya.<br /><br />Ketua Umum IGI, M. Ramli Rahim, dalam sambutannya menuturkan guru harus mampu secara mandiri mengembangkan kompetensinya tanpa berharap pada pemerintah. “Seperti yang dilakukan saat ini Diklat menulis buku atau kegiatan-kegiatan bentuk lainnya antara lain workshop atau seminar yang berhubungan untuk meningkatkan kompetensi para guru,” ucapnya.<br /><br />Menurut Ramli, dengan kegiatan Diklat ini para guru pun akan semakin termotivasi dalam menulis karya ilmiah atau buku, yang nantinya dapat bermanfaat untuk sesama guru atau pihak lainnya. Ramli menegaskan, guru haru berkarya, karena guru bisa mulia karena karya.<br /><br />Sementara Kadisbud Melawi, Joko Wahyono, berharap agar kegiatan Diklat ini senantiasa menjadi sarana bagi guru-guru untuk terus membaca dan belajar, kreatif dan inovatif dalam pengembangan diri. Joko juga berharap agar kegiatan serupa kedepan lebih ditingkatkan lagi pesertanya.<br /><br />Joko menjelaskan, bahwa kegiatan Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penulisan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah kata Joko, merupakan salah satu kompenen kewajiban guru dalam pengembangan keprofesian.  <br /><br />“Guru diwajibkan untuk meningkatkan profesionalismenya. Salah satu bentuknya adalah menulis karya ilmiah menjadi buku dan merupakan salah satu syarat kenaikan pangkat. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain, guru harus terus belajar dan membiasakan menulis,” tegasnya. (KN)</p>