Dari hasil peninjauan lagsung Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu kelokasi banjir tercatat ratusan rumah warga di Kecamatan Silat Hilir dan Kecamatan Silat Hulu terendam bajir. Bahkan lahan pertanian, perikanan dan sejumlah fasilitas umum lainnya juga ikut terendam dan akses jalan terputus. <p style="text-align: justify;">Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan mengatakan untuk di Desa Nanga Nuar Kecamatan Silat Hilir tercatat sebanyak 150 rumah warga terendam, Gedung Sekolah satu buah dengan kondisi buku-buku pelajaran hancur, listrik tidak menyala dan akses jalan terputus.<br /><br />Sedangkan untuk Nanga Dangkan Kecamatan Silat Hulu sebanyak 300 rumah warga terendam, 55 buah ruamh dalam keadaan memprihatinkan, peternakan 12 ekor Babi da 150 ekor Ayam mati, perikanan 1 kolam Arwana dan 10 kolam konsumsi hancur, 90 KK lahan pertaniannya rusak, satu Gereja dan satu Masjid terendam. Nanga Luan Kecamatan Silat Hulu sebayak 130 rumah warga terendam, 1 kolam arwana, 10 kolam konsumsi hancur, lahan pertanian 30 KK rusak, akses 3 jembatan Desa terputus. Landau Badai Kecamatan Silat Hulu sebanyak 120 buah rumah terendam 1 kolam arwana dan 10 kolam konsumsi hancur lahan pertanian 40 KK juga rusak.<br /><br />“Kami sudah melakukan pengecekan dan penilaian kerugian dilapangan, memang kondisi saat ini banjir merendam pemukiman rumah penduduk, serta lahan pertanian dan perikanan juga ikut terendam, selain dari keempat Desa tersebut, rata-rata wilayah Kecamatan Silat Hulu khususnya, terendam banjir,” ungkap Gunawan, kepada Borneo Tribune diruang kerjanya, Selasa (12/02/2013).<br /><br />Menurutnya, kondisi bencana alam tersebut saat ini sedang dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat. <br /><br />“Biasanya untuk perumahan yang terendam secara keseluruhan termasuk KK yang rusak lahan pertaniannya dikategorikan korba bencana dan dibantu dengan beras emergency relief di Disnakertransos Kabupaten Kapuas Hulu dan tentunya setelah data seluruh kecamatan terkumpul,khusus untuk jalan dan jembatan yang putus jika memungkinkan diadakan penilaian kerugian dan kerusakan, kemudian baru dapat dilakukan perbaikan dengan menggunakan dana yang berkaitan dengan kondisi tanggap darurat,” jelasnya.<br /><br />Gunawan berharap, masyarakat yang merupakan korban bencana tetap bersabar sebab pihaknya saat ini sedang melaporkan kondisi kejadian, dengan harapan segala jenis bantuan dapat terealisasi. <br /><br />“Harapan kita Pemerintah Daerah secepatnya menindaklanjuti laporan kita ini, sehingga masyarakat bisa menerima bantuan,”tandasnya.<strong>(*)</strong></p>