Rayakan Idul Fitri di Tengah Pendemi Covid-19, Ketua DPRD Sintang Apresiasi Dukungan Para Ulama

oleh
oleh

SINTANG, KN – Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny menghadiri pertemuan forum komunikasi pimpinan daerah di rumah jabatan Bupati Sintang, Senin (18/05/2020).

Pertemuan yang dilaksanakan lepas Magrib tersebut dihadiri oleh para ulama di Kabupaten Sintang.

Pertemuan tersebut membahas mengenai rencana pelaksanaan perayaan Idul Fitri di Sintang tahun 2020.

Ada beberapa ketentuan yang dihimbau oleh Pemerintah Daerah kepada para ulama dan pengurus masjid di Kabupaten Sintang.

“Idul Fitri itu kan memang momen yang sangat tepat untuk dirayakan, karena sudah sebulan lamanya umat muslim berpuasa, Namun saat ini kita sedang ada di masa pandemi covid 19, yang kita ketahui bersama penyebaran virus ini sangat cepat dan bisa fatal bagi kesehatan khususnya para lansia. Di Sintang sendiri, jumlah yang terkonfirmasi positif sudah 5 orang dan jumlah orang reaktif rapid tes tanpa gejala (OTG) sudah lebih dari 200 orang, hal ini tentu menjadi pertimbangan yang sangat penting saat kita mau merayakan lebaran yang identik dengan kegiatan kumpul-kumpul,” kata Ronny.

“Kita masih merayakan kemenangan lebaran, namun dengan cara yang berbedalah dari tahun lalu,” ucap Politisi Partai Nasdem tersebut.

Pada akhir pertemuan, disepakati akan ada surat edaran resmi dari pemerintah daerah mengenai tata tertib pelaksanaan lebaran di Sintang tahun 2020.

Ada beberapa poin penting, larangan sholat Idul Fitri di daerah zona merah, yaitu daerah yang ada masyarakatnya terkonfirmasi positif covid 19.

Untuk OTG di Sintang dianjurkan sholat Idul Fitri di rumah. Untuk takbiran yang biasanya dilakukan dengan konvoi kendaraan di jalan, kali ini Pemda akan perkeliling di pertigaan Sungai Kapuas dengan menggunakan perahu wisata.

Bagi umat Muslim yang tetap ingin melaksanakan sholat Idul Fitri, harus melakukan sejumlah protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah.

“sholat Idul Fitri juga dianjurkan untuk diadakan di mushola-mushola saja agar tidak terlalu ramai, para ulama juga sudah diminta untuk mempersiapkan kotbah idul fitri yang singkat saja agar tidak terlalu lama berkumpulnya. Bagi yang tetap melaksanakan sholat Idul Fitri, tadi juga sudha disebutkan bahwa harus melakukan pemeriksaan suhu tubuh, menyemprot sajadah gulung yang digunakan, juga menyiapkan tempat cuci tangan selain tempat wudhunya. serta pada saat sholat dimohon untuk memperhatikan jarak satu sama lain. Protokol ini penting untuk menjaga keselamatan kita bersama,” kata Ronny.

“Kita sangat mengapresiasi perhatian para ulama untuk memprioritas persoalan kemanusiaan berkenaan dengan covid 19 ini. Semoga kita semua tetap sehat dan berhasil melewati musibah nasional non bencana ini,” tutup ketua DPRD termuda se-Indonesia itu.(*)