Realisasi ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari hasil perkebunan kelapa sawit di Kotabaru, Kalimantan Selatan, hingga November 2010 berfluktuatif. <p style="text-align: justify;">"Banyak faktor yang mempengaruhi tidak stabilnya perdagangan luar negeri untuk crude palm oil (CPO) asal Kotabaru," kata Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar Kotabaru, H Joni Anwar MAP, Rabu (29/12/2010). <br /><br />Diantaranya, pangsa pasar, harga CPO di pasaran dunia dan permintaan pasar. <br /><br />Periode Januari ekspor CPO asal Kotabaru sebesar 23,23 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sebesar 16,68 juta dollar AS. <br /><br />Perdagangan Pebruari terjadi penurunan menjadi 22,91 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sebesar 16 juta dollar AS. <br /><br />Selanjutnya periode Maret kembali naik menjadi 23,8 ribu metrik ton, nilai ekspor pada periode tersebut juga mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 17,33 juta dollar AS. <br /><br />Periode April turun drastis menjadi 16,11 ribu metrik ton dengan nilai 11,91 juta dollar AS, dan periode Mei merangkak naik menjadi 16,8 ribu metrik ton dengan nili 12,55 juta dollar AS. <br /><br />Ekspor CPO Juni turun drastis hingga menjadi 8,2 ribu metrik ton dengan nilai sekitar 6,2 juta dollar AS," demikian Joni. <br /><br />Sedangkan periode Juli mulai merangkak naik menjadi 21,45 ribu metrik ton dengan nilai ekspor sebesar 15,21 juta dollar AS, dan Agustus kembali turun menjadi 10,84 ribu metrik ton dengan nilai ekspor 8 juta dollar AS. <br /><br />September ekspor CPO mulai naik menjadi 13,49 ribu metrik ton dengan nilai 10,32 juta dollar AS dan Oktober naik menjadi 17,69 ribu metrik ton dengan nilai ekspor 15,74 juta dollar AS. <br /><br />"Periode November terjadi peningkatan signifikan yang belum pernah terjadi selama 2010, yakni menjadi 44,48 ribu metrik ton dengan nilai ekspor 41,42 juta dollar AS," paparnya. <br /><br />Menurut dia, dengan semakin luasnya perkebunan kelapa sawit di Kotabaru, tahun-tahun mendatang ekspor minyak sawit mentah dan turunannya hasil dari perkebunan Kotabaru semakin meningkat.<strong> (phs/Ant)</strong></p>