Perkebunan karet sudah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten Sintang sejak dulu, dan sampai saat ini karet sudah menjadi produk unggulan bagi masyarakat kabupaen Sintang sehingga untuk karet, pemerintah Daerah Kabupaten Sintang memberikan kepedulian yang tinggi, yakni dengan mengembangkan perkebunan karet rakyat sesuai dengan kebijakan gerbang emas yang selama ini digaungkan oleh pemerintah, namun realisasinya dilapangan sampai saat ini masih belum optimal. <p style="text-align: justify;">Pelaksana tugas Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Sintang, budi Harto mengatakan bahwa sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 realiasi pembangunan perkebunan karet rakyat diKabupaten Sintang baik yang dibiayai oleh pemerintah maupun karet mandiri masyarakat sudah mencapai 83.735 Hektar. <br /><br />“Masalah perkebunan karet ini pemerintah akan tetap konsen, setidaknya pemerintah sudah bisa memberikan stimulan kepada masyarakat akar lebih semangat lagi dalam mengembangkan perkebunan karet diKabupaten Sintang, “ungkapnya kepada kalimantan-news, Rabu(20/04/2011)<br /><br />Budi mengatakan bahwa sejak tahun 2005 hingga 2010 realisasi perkebunan Karet rakyat yang dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Sintang seluas 19.875 Hektar. <br /><br />“Anggaran untuk pembiayaan pembangunan karet rakyat yang sudah terealisasi seluas 19.875 hektar tersebut bersumber dari Dana alokasi Umum(DAU) Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN, “katanya.<br /><br />Ia menjelaskan bahwa anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Umum(DAU) Kabupaten untuk pembangunan perkebunan karet Rakyat jika ditotal dari tahun 2005-2010 terealisasi 13.506 hektar, sedangkan anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi untuk pembangunan perkebunan karet Rakyat jika ditotal dari tahun 2005-2010 terealisasi 2.115, sementara anggaran yang bersumber dari APBN Pusat untuk pembangunan perkebunan karet Rakyat jika ditotal dari tahun 2005-2010 terealisasi 2.704. <br /><br />“Sehingga jika ditotal keseluruhan dari sumber dana untuk pembangunan perkebunan Karet rakyat diKabupaten Sintang adalah 19.875 Hektar, sementara 63.860 hektar tersebut merupakan perkebunan karet mandiri masyarakat, ”jelas Budi.<br /><br />Budi juga mengatakan bahwa program pembangunan perkebunan karet rakyat tersebut akan tetap berlanjut hingga tahun 2015 yang akan datang. <br /><br />“Dari tahun 2011 hingga 2015 kita sudah menargetkan pembangunan perkebunan karet rakyat diKabupaten Sintang seluas 20 Hektar lagi sehingga untuk tahun 2015, Kabupaten Sintang sudah memiliki perkebunan karet rakyat seluas 100.00 hektar,”pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>