Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat kekurangan sarana dan prasarana untuk rehabilitasi mental para penderita gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit tersebut. <p style="text-align: justify;">Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalbar Oscar Primadi di Pontianak, Jumat (14/01/2011), mengatakan, dalam penanganan penderita gangguan kejiwaan ada beberapa tahap yang dilalui sebelum yang bersangkutan dikembalikan ke masyarakat. <br /><br />"Mulai dari baru tiba, penanganan, masa tenang sampai rehabilitasi," kata dia. <br /><br />Menurut dia, tahap rehabilitasi merupakan bagian dari pemulihan penderita agar mereka dapat melakukan aktivitas sehari-hari kalau kembali ke masyarakat. <br /><br />Sementara Kepala Instalasi Rehabilitasi Mental RSJ Provinsi Kalbar Romi Arif Rianto SPsi mengatakan, setelah diberi obat, para penderita gangguan kejiwaan biasanya di beberapa bagian tubuhnya mengalami kekakuan. <br /><br />Salah satu upaya untuk memulihkan mereka dengan melakukan berbagai aktivitas. "Misalnya di bagian rehabilitasi ini," kata dia. <br /><br />Romi menambahkan, Unit Rehabilitasi sebenarnya mempunyai sejumlah program untuk penanganan kejiwaan para penderita. <br /><br />Namun, lanjut dia, sulit terlaksana karena ketiadaan sarana penunjang. Ia mencontohkan ada kolam ikan yang dibuat di dekat Unit Rehabilitasi RSJ Pemprov Singkawang. "Tetapi bibitnya ada, untuk beli pakan ikan, kami tidak mampu," kata dia. <br /><br />Begitu juga pengolahan tanah untuk dijadikan lahan pertanian yang tidak didukung ketersediaan pupuk. <br /><br />Ia mengungkapkan, empat unit mesin jahit yang ada di Unit Rehabilitasi juga sudah beberapa tahun tidak digunakan karena sudah rusak. "Pengajuan untuk diganti sudah, tetapi belum disetujui dalam anggaran," kata Romi. <br /><br />Padahal, kata dia, banyak penderita gangguan jiwa yang ingin belajar menjahit. Selain itu, di sejumlah daerah hasil karya para penderita gangguan kejiwaan yang dibuat di unit rehabilitasi dijual ke masyarakat. <strong>(phs/Ant)</strong></p>