Rekontruksi Penemuan Mayat Bayi Hubungan Sedarah

oleh
oleh

Polres Melawi melakukan Rekontruksi pembuangan bayi ke sungai di Sungai Pinoh Dusun Landau Beraoh Desa Madong Raya Kecamatan Tanah Pinoh. Reka ulang itu dilakukan dilanting yang berada di Sungai Melawi Desa Paal Nanga Pinoh. <p style="text-align: justify;">Sebanyak 21 adegan diperagakan langsung oleh tersangka Ardianto alias Toi. Sementara korban sebut saja Bunga yang merupakan anak kandung tersangka diperagakan oleh seorang Polwan Polres Melawi. <br /><br />Dimulai dari adegan pertama ketika Rabu malam (11/1) sekitar pukul 21.30 WIB korban merasa mulas seperti ingin Buang Air Besar (BAB) dan mengatakannya kepada tersangka. Sementara istri korban pada saat itu sedang menginap dipondok ladang. <br /><br />Tersangka yang sudah curiga bahwa bayi hasil hubungan sedarahnya itu akan lahir, langsung mengambil sebilah parang dan mengajak korban ke lanting yang ada di Sungai Pinoh. <br /><br />Sebelum turun ke sungai, tersangka menyembunyikan parang, kemudian barulah Ia turun ke sebuah jamban dilanting itu.<br /><br />Didalam jamban, korban ditemani tersangka, yang memang sudah siap membuang bayi itu. Ketika bayi itu dilahirkan, tersangkapun membuang bayi itu kesungai.<br /><br />Korban sempat naik ke atas mencari bambu untuk memotong tali ari-ari yang masih menempel di korban. Setelah itu bayinyapun ditenggelamkan. Setelah menenggelamkan dan menghanyutkan bayi itu, tersangka membawa korban naik ke atas dengan mengiringnya berlahan-lahan.<br /><br />Sesampai dirumah, tersangka menanyakan kepada korban “Apakah masih keluar darah dari kelaminmu,” tanya tersangka. <br /><br />“masih berdarah sedikit,”  jawab korban. Mendengar jawaban itu, tersangka menggiring korban ke dapur. Sesampai di dapur, tersangka membuka celana korban dan menyiramkan air ke bagian yang berdarah menggunakan gayung. <br /><br />Setelah itu, tersangka pun membawa korban ke dalam kamar. Didalam kamar, korban langsung mengambil selimut dan menutup badaannya dengan selimut. Sementaara tersangka langsung pergi dari rumah menuju kebun.<br /><br />Dua hari setelah kejadian yakni pada Jum’at (13/1) sekitar pukul 06.00 WIB, seorang ibu rumah tangga, Sudarningsih yang turun ke sungai untuk mencuci muka kaget melihat mayat bayi yang mengapung dan tersangkut di lanting. Melihat itu, Ia pun berlari ke atas dan bertemu dengan Abdulah Saleh yang akan turun ke Sungai. <br /><br />Sudarningsihpun mengatakannya kepada Abdulah. “Pak abdulah, ada mayat bayi ngapung di lanting,” katanya sembari lari ke atas. <br /><br />Abdulah yang penasaran, langsung turun ke lanting dan melihat mayat itu. Setelah melihat jasad mungil itu, Abdulah masih juga penasaran, karena mayat bayi itu terlungkup. Ia pun mengambil ranting kayu kecil untuk membalikan mayat itu, dan ternyata benar mayat bayi.<br /><br />Tak sampai disitu, Ia pun langsung berfikir untuk mengangkat mayat itu agar tidak hanyut dengan mengalas jarinya dengan daun pisang, yang kebetulan saat itu datanglah Kepala Dusun dan Anaknya.<br /><br />Setelah mayat bayi itu diangkat ke atas lanting  yang disaksikan Kadus dan anaknya. Pada adegan terakhir, Abdulah pun langsung pergi ke atas sembari berkata “Pak kadus tolong urus jenazah bayi ini ya, saya mau ngelayat ke rumah keluarga di Sokan,” ucap Abdulah.<br /><br />Pak Kadus landau Beraoh langsung mengubungi Kades Madong, yang kemudian Kades Madong menghubungi Polsek Tanah Pinoh (Kota Baru) serta membawa pihak Puskesmas Kota Baru ke lokasi bersama-sama kepolisian untuk melakukan identifikasi, dan setelah itu memakamkan bayi tersebut.<br /><br />Kemudian kepolisian bersama puskesmas mencari tau siapa ibu dari bayi itu.Hingga terdengarlah nama seorang wanita dibawah umur yang masih duduk di bangku SMA, sebut saja Bunga. Diketahui kondisi badannya yang sebelumnya buncit namun kurus drastis. Sehingga wanita itupun diperiksa hingga mengakui bahwa memang dirinyalah yang sudah melahirkan bayi tersebut di jamban, ketika buang air besar tiga hari sebelum penemuan. <br /><br />Dari introgasi awal, wanita ini mengakui bahwa bayi itu dilahirkannnya sejak 3 hari sebelum penemuan, saat Ia buang air. Dari pengakuan ibu bayi itulah, muncul nama Ayah Kandungnya yakni Ardianto alias Toi yang ternyata ayah dari bayi tersebut. Ia mengatakan, bahwa ayahnya sudah mencabulinya sejak usianya 14 tahun. <br /><br />Polisi pun langsung mengejar pelaku yang diketahui sedang berda di kebunya. Toi yang berada di Kebun saat itu juga langsung dijemput dan ditangkap Polisi serta membawanya ke Polsek tanah Pinoh. Toi pun mengkui perbutannya. <br /><br />Sementara ibu yang melahirkan bayi itu masih dirawat di Puskesms, karena ari-ari yang masih ada didalam perutnya.<br /><br />Usai pelaksanaan Rekontruksi itu, Kasat reskrim Polres Melawi, Iptu Ketut Bagus mengatakan, proses penanganan terkait kasus itu masih tahap satu. Rekontruksi yang dilakukan merupakan proses untuk melengkapi berkas agar secepatnya naik menjadi tahap II.<br /> <br />“Setelah rekontruksi yang juga dihadiri JPU ini, maka berkasnya akan kita serahkan ke kejaksaan. Jika tidak ada lagi berkas yang kurang, maka tahapan prosesnya sudah P21 atau naik menjadi tahap II dan dilimpahkan ke Kejari Sinatng,” kata Ketut.<br /><br />Proses rekontruksi tersebut, lanjutnya, dilaksanakan di Sungai Melawi Desa Paal, karena mengingat lokasi kejadian cukup jauh, dan mengingat kebutuhan berkas yang diminta segera. “Jadi melihat lokasinya cocok, maka rekontruksi dilakukan di lanting Sungai Melawi ini,” jelasnya.<br /><br />Sementara, terhadap tersangka Toi, dikenakan pasal 81 jo subsider pasal 46 undang-undang KDRT, karena melakukan kekersan dalam rumah tangga hingga mengakibatkan anak kandungnya hamil dan melahirkan bayi hingga dibuangnya. (KN)</p>