Resmikan IPA PDAM Tirta, Bupati Melawi Optimis Pelayanan Tanpa Kendala

×

Resmikan IPA PDAM Tirta, Bupati Melawi Optimis Pelayanan Tanpa Kendala

Sebarkan artikel ini

Setelah rampung dilaksanakannya, akhirnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Melawi berkapasitas 40 liter per detik di Desa Tanjung Lay, Kecamatan Nanga Pinoh, diresmikan Bupati Panji, S. Sos , Juma’at (13/5). <p style="text-align: justify;">Hadir dalam acara tersebut, Sekda Melawi, LO Kodim, Kepala Desa Tanjung Lay, Kepala Dusun Tanjung Lay. Perwakilan Kepala Satuan kerja Penembagan air minum dan sanitasi Provinsi Kalbar, Ridwan Manik. Serta para kepala instansi di pemerintahan Melawi dan Direktur PDAM yang menjadi tuan rumah peresmian.<br /><br />Direktur PDAM Melawi Agus Darius mengungkapkan, pembagunan IPA membuat keoptimisan kedepan pelayanan air bersih di Nanga Pinoh yang baik. Tidak lagi menuai kendala baik dari segi kelancaran maupun kualitas airnya.   “Dulu mungkin,  pelayanan pada musim kemarau terhambat.kalau sekarang8-12 jam bisa kita layani. Kendalanya hanya listrik. Kalau normal bisa kita layani,” ujarnya. <br /><br />Kedepan Kata Agus pihaknya berharap dari pelanggan-pelanggan baru nanti bisa menghargainya air PDAM ini untuk menjadi suatu kebutuhan. Sebab masyarakat memang masih bayak didapati menggunakan sumber air sari sumor bor. “Jadi kedepannya tidak lagi menggunaakan sumur bos, masyarakat semuaanya sudah menggunakan air PDAM,” harapnya.<br /><br />Saat ini PDAM Melawi, sudah mengoperasikan unit-unit yang ada di  enam Kecamatan seperti  diKecamatan Ella dan Manukung dengan kapasitas  5 liter/perdetik,sementara di Kecamata Sayan, Sokan, Kota Baru, Belimbing,berkapasitas10 liter perdetik.  <br /><br />“Harapankami untuk SR Kecamatan, kedepan dengan adanya IPA di unit-unit kecamatan ini,bisa membuat PDAM sehat dan mandiri. Dalam arti,  bisa membiayai unit masing-masing dari pelayanan kepada masyarakat,” paparnya. <br /><br />Saat ini, lanjut Agus, PDAM Melawi masih mengalami kekurangan konsumen,dan 2016 ini ditergetkan 1200 sambungan baru bagi masyarakat. “Produksi kita bagus tapi kita masih kekuragan konsumen. Hingga kini IPA kita di Nanga Pinoh sudah 3 unit, dan jika digabungkan, kapasitas semuanya 90 liter perdetik,” paparnya.<br /><br />Pejabat Pembuat  Komitmen (PPK) pembangunan IPA Tanjung Lay, Ridwan Manik, yang menjadi perwakilan Kepala Satuan Kerja Penembagan air minum dan sanitasi Provinsi Kalbar menyampaikan. Pembangunan IPA dimulai sejak 2015, program dari Kementerian Pekrjaan Umum (PU), melalui Satuan Kerja Dinas PU Provinsi. “Anggaranya bersumber dari APBN senilai Rp10 Miliar,” bebernya.<br /><br />Menurut Ridwan  pembangunan IPA ini, sebagai langkah  atas pemenuhan  kebutuhan masyarakat Melawi, terutama dalam penyediaan air bersih, apalagi pada saat kemarau. Maka dibangun IPA 40 liter perdetik yang  mampu, melayani 3200  Sambungan Rumah (SR) atau 16 ribu jiwa. “Ini menjadi tabungan inves bagi PDAM Melawi kedepan,” ungkapnya. <br /><br />Ditempat yang sama, Bupati Melawi, Panji mengatakan, kebutuhan air bersih yang sehat bagi masyarakat di Melawi memang sangat diperlukan. Sehingga patut kita syukuri dengan adanya IPA baru ini, bisa memenuhi kebutuhan di Nanga Pinoh. “Patut kita syukuri, melalui dana APBN 2015, PDAM melawi bisa mendapatkan IPA satu lagi,” ucapnya.<br /><br />Panji menambahkan, air dan udara sangat sering lupa berterima kasih kepad sang pencipta. Udara dan Air merupakan sebuah rumusan dari sang pencipta yang sudah sepatutnya kita syukuri. Sehingga tanpa kita sadari lokasi sumber airpun yang berad di hutan-hutan, gunung-gunung dirusak.<br /><br />“Jadi banyak hal yang harus kita jaga. Misalnya inventaris, memetakan sumber air. Tapi kecendrungan kita hulu sungai yang hutan masih lebat, ditebang, diladang.seharusnya sudah tau disitu ada air, ceoat menginventarisir agar kita menjaganya,” paparnya.<br /><br />Untuk itu, kata Panji, sudah seharusnya kita menjaga sumber-sumber air yang ada, sumber kehidupan kita, sumber udara. Hal itu bukan hanya untuk penghargaan atau terima kasih kepada sang pencipta, tapi juga menjadi sebuah kebutuhan manusia. “Mari kita jaga sumber-sumber air, hutan-hutan air aiur dan udara tetap terjaga,” pungkasnya. (KN)</p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *