Kota Samarinda, Kalimantan Timur memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah berhasil merangkai manik-manik yang dibuat menjadi kalung dan gelang dengan melibatkan 3.275 anak TK dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). <p style="text-align: justify;">Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda Masrullah, Minggu, mengatakan selain merangkai manik-manik dengan melibatkan 3.275 anak, daerah itu juga berhasil memecahkan rekor MURI peragaan busana dengan 17 motif Sarung Samarinda.<br /><br />"Pemecahan dua rekor MURI yang berlangsung pada Sabtu (24/1) itu, menjadi kado ulang tahun Kota Samarinda ke-347. Rekor MURI pertama yang berhasil dipecahkan yakni, merangkai manik-manik dengan melibatkan peserta terbanyak yakni 3.275 anak serta peragaan busana dengan motif terbanyak dengan menggunakan bahan Sarung Samarinda," ungkap Masrullah.<br /><br />Kegiatan itu sendiri kata Masrullah, digelar dalam memeriahkan hari jadi Kota Samarinda ke-347 dan hari ulang tahun Pemkot ke-55.<br /><br />"Ini menjadi kebanggaan bagi Warga Samarinda, karena kegiatan seperti itu sulit melibatkan anak-anak dalam memecahkan rekor MURI," kata Masrullah.<br /><br />Pada pemecahan rekor MURI terebut lanjut Masrullah, Wali Kota Samarinda Sjaharie Jaang, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pihak yang telah terlibat kegiatan tersebut.<br /><br />"Wali Kota Samarinda saat pemecahan rekor MURI itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat termasuk sejumlah pihak yang ikut mendukung pelaksanaan perayaan hari jadi Kota Samarinda ke-347 dan hari ulang tahun Pemkot ke-55," ujar Masrullah.<br /><br />Piagam MURI bernomor 6805/R.MU/I/2015 diberikan langsung oleh perwakilan MURI dari Jakarta kepada Puji Setyowati sebagai Bunda PAUD yang disaksikan langsung Wali Kota Samarinda, Sjaharie Jaang.<br /><br />Sementara, piagam rekor MURI peragaan busana dengan motif Sarung Samarinda diberikan kepada Sri Lestari Nusyirwan sebagai pemrakarsa.<br /><br />Bunda PAUD Samarinda, Puji Setyowati Jaang mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi anak-anak untuk mencintai salah satu kerajinan lokal dalam merangkai manik-manik yang sekarang ini tentunya tidak asing lagi bagi warga Samarinda.<br /><br />Apalagi lanjut Puji Setyowati Jaang yang juga sebagai Ketua TP PKK Samarinda tersebut, hasil anak-anak itu ternyata mampu memberikan sumbangsih terbesar yang tercatat dalam rekor MURI.<br /><br />"Tentu, itu akan menjadi luar biasa dan catatan sejarah bagi mereka setelah dewasa nanti kalau pernah berperan dalam membuahkan hasil dalam pemecahan rekor MURI bagi kotanya, semoga menjadi kenang-kenangan yang tak pernah terlupakan," tutur Puji Setyioati Jaang. (das/ant)</p>