Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar seminar tentang hasil kajian akademis terhadap perencanaan pembangunan tata ruang wilayah. <p style="text-align: justify;">Penjabat Wali Kota Samarinda Meiliana di Samarinda, Senin, mengatakan penataan ruang merupakan pendekatan yang tepat dalam mewujudkan keterpaduan pengelolaan sumber daya buatan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).<br /><br />"Hal tersebut disebabkan penataan ruang dapat dijadikan panduan aturan bermain bagi para pemangku kepentingan selaku pemanfaat ruang," ujar Meiliana.<br /><br />Seminar tentang hasil kajian akademis terhadap perencanaan pembangunan tata ruang wilayah tersebut dilaksanakan berdasarkan pendekatan ekonomi dengan dasar potensi dan pengembangannya.<br /><br />"Kami menyambut baik seminar yang diprakarsai oleh Badan Litbang ini, karena mempunyai posisi yang sangat strategis dalam memberikan masukan sesuai dengan tugas dan fungsi pemerintah dan ‘stakeholder’ atau pemangku kepentingan," kata Meiliana.<br /><br />Terlebih lagi, tambah dia, jika melihat gambaran kondisi pemanfaatan ruang saat ini yang masih belum memenuhi ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan.<br /><br />"Dengan kondisi yang ada seperti saat ini, sudah sepatutnya penataan ini dilakukan," ujarnya.<br /><br />Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Diklat Kota Samarinda Ali Fitri menjelaskan, salah satu tujuan seminar kajian akademis terhadap perencanaan pembangunan tata ruang wilayah, yakni memberikan masukan dalam proses penyusunan langkah kebijakan strategis serta untuk mempersiapkan data perencanaan pembangunan daerah ke depan, sekaligus sebagai evaluasi terhadap kebijakan sebelumnya.<br /><br />Rekomendasi dari hasil penelitian yang melibatkan pihak PKP2A III LAN Samarinda ini, salah satunya adalah perencanaan tata ruang pada dasarnya tidak menciptakan yang baru namun mengakomodir, mengatur dan menggiatkan yang sudah berjalan. (das/ant)</p>
