Sampit Expo 2011 Pamerkan Rumah Antigempa

×

Sampit Expo 2011 Pamerkan Rumah Antigempa

Sebarkan artikel ini

Kegiatan Sampit Expo 2011 yang digelar di halaman parkir Stadion 29 November, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memamerkan rumah antigempa bumi yang terbuat dari kayu ulin. <p style="text-align: justify;"><br />"Rumah antigempa bumi berkonstruksi kayu ulin itu sangat cocok untuk mereka yang tinggal di daerah rawan gempa bumi dan rumah tersebut dapat dibongkar pasang atau knock down sehingga dapat dipindahkan," kata perancang rumah antigempa bumi, Abdul Haris Kadir, di Sampit, Senin. <br /><br />Untuk satu unit rumah anti gempa bumi berukuran 3 x 5 meter di jual seharga Rp45 hingga Rp46 juta. <br /><br />Seluruh bahan pembuatan rumah antigempa bumi berkonstruksi kayu ulin itu menggunakan kayu limbah hasil pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit. <br /><br />Pembuatan dan pemasangan rumah antigempa tidak terlalu sulit karena mulai dari tiang, lantai, dinding dan atapnya semuanya terbuat dari kayu. <br /><br />Pembangunan untuk satu unit rumah antigempa bumi membutuhkan bahan sebanyak 2 meter kubik kayu balok ulin, 80 ikat kayu sirap untuk atap, 4,5 meter kubik kayu papan untuk lantai dan dinding serta lis plang. <br /><br />Munculnya ide untuk menciptakan rumah berkontruksi kayu ulin antigempa itu bermula saat melihat banyaknya log kayu ulin ukuran sedang dan kecil terbuang begitu saja di lahan perkebunan kelapa sawit. <br /><br />"Kami sangat prihatin saat melihat kayu-kayu ulin itu ditimbun dan dibakar begitu saja, padahal apabila benar-benar dimanfaatkan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi," katanya. <br /><br />Rumah bongkar pasang berkonstruksi kayu ulin memiliki keistimewaan tersendiri, selain tahan terhadap hujan dan panas serta tidak mudah lapuk pembangunannya juga cukup mudah dan rumah itu mampu bertahan lama, yakni antara 20 hingga 30 tahun. <br /><br />Dirinya juga mengaku rumah antigempa bumi rancangannya itu nantinya akan dipasarkan di Bali dan Lombok. <br /><br />"Untuk sementara ini rumah antigempa yang kami produksi jumlahnya masih terbatas dan kami juga melayani pesanan dari dalam daerah maupun luar daerah Kabupaten Kotawaringin Timur," terangnya. <br /><br />Sementara Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan, keberadaan industri kecil seperti pembuatan rumah antigempa perlu didukung dan diberikan pembinaan agar dapat lebih berkembang. <br /><br />"Pembuatan rumah anti gempa memiliki prospek cukup cerah selain bahannya yang mudah didapat juga berlimpah dan apabila hal itu diberikan pembinaan maka bisa memberikan tambahan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ucapnya.<strong> (das/ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses